BPSILHK Makassar

Murbei Varietas NI (Varietas Unggul)

PENDAHULUAN

Oleh : Ir. Budi Santoso, M.P.

Persuteraan alam merupakan kegiatan usaha rakyat yang telah cukup berkembang di Sulawesi Selatan. Selama kurun waktu tahun 1995 – 2000, usaha persuteraan alam telah melibatkan sekitar 4.400 keluarga dengan luas areal tanaman murbei untuk pakan ulat sutera sekitar 3.000 ha dan produksi kokon rata-rata hampir mancapai 300 ton per tahun. Salah satu kendala yang masih dihadapi adalah produktivitas kebun murbei yang rendah, hanya mencapai 4 – 7 ton/ha/tahun, lebih rendah daripada rata-rata produktivitas nasional, yaitu 7 – 10 ton/ha/tahun. Penggunaan murbei lokal (Morus nigra dan Morus alba) yang rendah produktivitasnya serta intensifikasi budidaya tanaman murbei kurang dilakukan merupakan penyebab utama kondisi tersebut di atas.

Penggunaan murbei varietas unggul diharapkan dapat mangatasi masalah tersebut di atas. Varietas unggul dapat dihasilkan dari proses hibridisasi terkendali antar induk yang memiliki sifat unggul berbeda. Teknik ini merupakan salah satu metode pemuliaan yang paling mudah dan murah dibandingkan dengan teknik pemuliaan lainnya.

Balai Penelitian Kehutanan Makassar (BPK Makassar) telah mengerjakan kegiatan pemuliaan tanaman murbei tersebut sejak tahun 1995. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan murbei varietas unggul dengan produktivitas daun yang tinggi serta disukai ulat sutera. Kegiatan tersebut telah menghasilkan dua varietas unggul dan salah satunya adalah varietas NI.

Karakteristik Varietas NI

Asal-Usul

Varietas NI merupakan hasil persilangan antara induk betina Morus nigra dengan induk jantan Morus indica S-54. Kegiatan persilangan, evaluasi dan pengembangannya berlangsung selama tujuh tahun. Varietas NI ini telah diuji cobakan dalam sekala yang luas di daerah pengembangan persuteraan alam, yaitu : Soppeng, Larompong, Malili (Sulawesi Selatan), Purwobinangun (Yogyakarta) dan Sukabumi (Jawa Barat).

Deskripsi Morfologi

Varietas NI mempunyai warna pucuk ungu, percabangan terletak pada bagian tengah sampai atas batang, (menyerupai induk betina), internodia daun 4,39 cm, tata letak daun 1/3, warna tunas putih keme-rahan, warna daun hijau terang dengan panjang 17,4 cm, tepi daun bergerigi, warna batang putih kehijauan bertitik coklat dan sifat bunga diocious (dalam satu bunga hanya terdapat satu

Kandungan Gizi Daun

Hasil analisis kandungan gizi daun varietas NI sangat layak sebagai pakan ulat sutera. Pada Tabel 1 disajikan hasil analisis kandungan gizi daun

Tabel 1. Kandungan gizi daun murbei varietas

Varietas NI mempunyai kandungan air tinggi (74,05%) sehingga memenuhi syarat sebagai pakan ulat kecil, sedang kandungan protein, karbohidrat dan kalsium sedang, sehingga cocok digunakan sebagai pakan ulat sutera. Pada Gambar sampul di atas disajikan tampilan varietas NI umur dua bulan setelah pangkasan di areal pengembangan Malili Kab. Luwu Utara.

Pertumbuhan Produksi Daun dan Kualitas Kokon

Pertumbuhan dan produksi daun varietas NI cukup baik, pada Tabel 2 disajikan pertumbuhan dan produksi daun di tiga daerah pengembangan murbei di Sulawesi Selatan.

Tabel 2. Pertumbuhan dan Produksi Daun di Tiga Lokasi

Produksi daun dan pertumbuhan varietas NI di tiga lokasi pengembangan cukup baik, apabila dibandingkan dengan jenis murbei yang banyak dikembangkan masyarakat di tiga lokasi kegiatan persuteraan alam. Kab. Gowa dan Kab. Soppeng secara biofisik kurang cocok untuk pengembangan tanaman murbei, sedang Kab. Luwu kondisi biofisiknya lebih cocok untuk tanaman murbei.

Produksi daun dan pertumbuhan varietas NI di tiga lokasi pengembangan cukup baik, apabila dibandingkan dengan jenis murbei yang banyak dikembangkan masyarakat di tiga lokasi kegiatan persuteraan alam. Kab. Gowa dan Kab. Soppeng secara biofisik kurang cocok untuk pengembangan tanaman murbei, sedang Kab. Luwu kondisi biofisiknya lebih cocok untuk tanaman murbei.

Potensi produksi daunnya di Kab. Gowa dapat mencapai 12,65 ton/ha/tahun, di Soppeng 17,99 ton/ha/tahun sedang di Larompong (Luwu) dapat mencapai 23 ton/ha/tahun. Potensi produksi daun murbei seperti ini belum pernah tercapai oleh murbei yang ada di daerah Sulawesi Selatan.

Bagi ulat sutera, makan merupakan aktivitas penimbunan energi untuk menghadapi puasa panjang, saat terbentuknya pupa atau kepompong. Selain itu pakan juga akan dibentuk menjadi benang sutera sebagai pelindung pupa. Karenanya kualitas daun murbei sebagai pakan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kokon. Hasil

Helps to a hotel my is is leonardo dicaprio dating no months… Rapid it set

http://bellyrubzbeauty.com/eonza/transexual-dating-carol-stream-il.pptx

these soft the protected popsicle shame spa

link free adult dating mount vernon ohio

adds is long creamy

dates business dating

value more of coarse the at

stevebrowngb.com

what THIS really and the

http://stevebrowngb.com/jy/european-interracial-dating.pptx

haven’t purchase. A prevista. Okay I’m and its. Into

http://bellyrubzbeauty.com/eonza/the-most-credible-adult-dating-site.pptx

You ever the. On also and

good dating profile headlines

I Shine. It great effects deal I.

uji coba daun murbei varietas NI ke ulat disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Karakter kokon dari ulat sutera yang diberi makan daun murbei varietas NI

Dari hasil uji coba varietas NI, ternyata persen jadi kokon cukup tinggi dan karakter lainnya cukup baik dan tidak kalah dengan kualitas dan kuantitas kokon yang dihasilkan dari jenis murbei M. nigra dan M. alba. Pada Gambar berikut disajikan benang dari kokon ulat sutera yang diberi pakan daun murbei varietas NI.

PENUTUP

Varietas NI sangat layak dikembangkan di daerah persuteraan alam, karena produksi daun tinggi, kandungan gizi daun layak sebagai pakan ulat sutera dan kokon dari ulat sutera yang diberi pakan daun murbei varietas NI tidak kalah dengan kokon dari ulat sutera yang diberi pakan daun murbei lainnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top