BPSILHK Makassar

Tantangan Seluruh Peneliti dalam menghadapi Industri 4.0

BP2LHK Makassar (04/09/2018)_ Tiga September kemarin Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutan (BP2LHK) Makassar Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan Badan Litbang dan Inovasi KLHK Bapak Dr. Dwi Sudharto beserta Direktur Pengembangan Teknologi Industri Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Bapak Dr. Eng. Hotmatua Daulay, M.Eng menyempatkan datang ke BP2LHKM sebelum menuju ke Universitas Hasanuddin Makassar untuk memaparkan materi mengenai Xylarium yang merupakan bangunan atau ruangan dimana koleksi berbagai jenis kayu dikumpulkan, dicatat, ditata,dirawat dan disediakan bagi pihak-pihak yang memerlukan di Indonesia.

Kedatangan Kepala Pusat tersebut tersebut  juga dilatarbelakangi oleh industri 4.0 yang dimana industri 4.0 tersebut teknologi sudah tidak lagi menjadi alat bantu manusia semata tapi teknologi saat ini sudah dapat mensejahterakan masyarakat. Kunjungan tersebut pula untuk menggiatkan rencana Pengembangan Xylarium Indonesia menuju No. 1 di Dunia dan hal tersebut membutuhkan banyak dukungan dari semua pihak dengan bantuan dari Dinas Kehutanan, KPH, HPH/HTI, Perguruan Tinggi, Industri Perkayuan dan Seluruh Masyarakat.

Kepala Pusat Litbang bapak Dwi Sudharto mempersilahkan Bapak Hotma Daulay untuk menyampaikan materinya mengenai tantangan dalam menghadapi industri 4.0 dan Insentif Riset dan Pengembangan. Pak Hotma mengawali materi dengan mengajak seluruh peneliti Litbang untuk menciptakan Ide-ide kreatif yang itu bisa menghasilkan uang.

“Semuanya sudah masuk pada industri 4.0 yang dimana semua alat-alat terhubung ke Internet (Cyber Physical System), contoh yang mencolok yang dari penggunaan cyber ini adalah orang yang tidak memiliki hotel tapi menguasai seluruh hotel di seluruh dunia yaitu Traveloka dan juga yang tidak memiliki Taksi tiba-tiba menguasai Seluruh taksi yaitu Grab. Kelak yang tidak mengupdate pengetahuannya dan tidak bergerak dengan kondisi teknologi yang ada maka dia akan telibas atau tertinggal.” Tegas Pak Hotma.

“Bapak ibu sekalian juga, jika penelitiannya hanya begitu-begitu saja maka nanti siap-siap akan ada anak muda yang bisa lebih kaya raya. Kebanyakan peneliti kita hanya sekedar melakukan penelitian saja tanpa tahu arah penelitiannya kemana. Peneliti harus menghasilkan produk yang luar biasa.  ” Tambahnya.

Sebagai penutup materinya bapak Hotma Daulay menegaskan bahwa kita harus memberikan terobosan-terobosan yang bagus bukan hanya sekedar melihat kayu sana sini tapi ada terobosan yang bisa dihasilkan.

Setelah pak Hotma Daulay menyampaikan materinya kemudian di lanjutkan oleh Bapak Dwi Sudharto dan menjelaskan bahwa begitu banyak scope di bidang kehutanan yang dapat diangkat atau dimanfaatkan menjadi inovasi-inovasi yang dapat mensejahterakan.

Diakhir pertemuan Pak Dwi dengan tegas mengatakan “Bergerak teman- teman!!” hal tersebut merupakan tantangan. Dan setelah itu bapak Dwi menampilkan 2 video mengenai Apa itu Xylarium dan Bagaimana Mengumpulan kayu.  ***(IKI)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top