BP2LHK Makassar (26/02/2018)_Kayu kuku (PericopsisMooniana Thw) salah satu spesies kayu lokal asal Sulawesi yang termasuk salah satu flora yang dilindungi karena Kayu kuku sudah termasuk tanaman yang terancam kepunahannya. Kayunya yang berwarna coklat muda atau kemerahan dengan tekstur agak halus Kayu kuku tergolong kayu yang mewah yang diperuntukkan untuk menjadi kusen, vinir, bahan konstruksi seperti jembatan dan saat ini digunakan sebagai bahan baku industri untuk produk Flooring sebagai lantai pada bangunan mewah.
Berdasarkan redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature), kayu kuku termasuk dalam kategori spesies yang menghadapi resiko kepunahan tinggi di alam liar dalam jangka waktu menengah(Vulnerable tree species). Upaya untuk mempertahankan keberadaannya harus sesegera mungkin dilakukan karena hal ini sangat penting untuk dilakukan dalam upaya menjaga keberadaan kayu.
Menurut laporan BKSDA Sulawesi Tenggara Kondisi terakhir kayu kuku khususnya di salah satu habitatnya bahwa “Potensi kayu kuku dikawasan cagar alam Lamedae, Sulawesi Tenggara menunjukan Indeks Nilai Penting (INP) dalam kategori rendah yaitu 21,02% yang berarti kurangnya dominansi kayu kuku di habitatnya”.
Untuk menjamin ketersedian produksi kayu kuku perlu dilakukan upaya reforestasi dan pembangunan hutan tanaman yang didukung oleh teknologi silvikultur khusunya teknik perbanyakan.
Menurut Ir. Suhartati, M.P. Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar menyatakan bahwa “ Teknik perbanyakan secara generatif atau melalui benih untuk pembibitan tanaman kayu kuku sangat tepat karena berbuah setiap tahun dan juga tekniknya sangatlah sederhana namun memerlukan cara pemilihan benih yang berkualitas agar diperoleh pertumbuhan tanaman yang optimal”.
“Perlu juga diperhatikan bahwa perbanyakan generatif perlu memperhatikan keadaan pohon yang akan dijadikan sumber benih (Pohon Induk) karena kondisi pohon induk dapat mempengaruhi kualitas benih dan bibit tanaman”, Tambah Suhartati
Selanjutnya faktor lain yang harus diperhatikan ialah pada perbanyakan generatif kayu kuku yaitu tingkat kemasakannya dan ukuran buah yang dapat mempengaruhi nilai perkecambahan. “Benih kayu kuku yang berkualitas baik adalah benih yang berwarna kekuningan dan kecoklatan, warna benih dapat mempersingkat waktu berkecambah dengan perlakuan teknik skarifikasi atau perendaman dengan air panas pada suhu 800C selama 24 jam dapat mempengaruhi kecepatan kecambah”, Kata Suhartati dan Didin Alfaizin, S.Hut, M.Sc yang juga merupakan seorang peneliti bidang silvikultur BP2LHK Makassar. ***(IKI)