BPSILHK Makassar

Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Konsumsi Jurnal Internasional

Pelaksanaan workshop: tanggal 8 -9 Oktober 2012, bertempat di Hotel Permata, Bogor.

Pelaksana: Sekretariat Badan Litbang Kehutanan

Peneliti BPK Makassar yang ditugaskan untuk mengikuti acara tsb : Drs. Bugi Kabul Sumirat

Pembicara:

1. Prof Ani Mardiastuti (IPB) -judul materi: Publishing Research Project Report,

2. Rob Finlayson (ICRAF) -judul materi: writing international standard,

3. Glen Mulcahy -judul materi; Editing Scientific Article,

4. Maman Turjaman -judul materi writing in International Forestry -Related Journal.

Pointers yang perlu diperhatikan adalah:

Inti dari materi yang disampaikan oleh Prof. Ani Mardiastuti:

  • Suatu pertanyaan yang harus dapat di jawab oleh para peneliti (calon pembuat publikasi) adalah mengapa peneliti perlu mempublikasi hasil tulisannya ke dalam bentuk publikasi ilmiah (jurnal/jurnal internasional), termasuk di dalamnya adalah penentuan waktu yang tepat untuk mempublikasi tulisan, bagaimana caranya, hingga kepada pemilihan jurnal yang sesuai (termasuk jurnal internasional).
  • Perlu memperhatikan struktur tulisan yang hendak dibuat -perlu mengikuti kaidah IMRAD [introduction, methods, results, discussion and conclusions].
  • Di dalam membuat tulisan untuk konsumsi jurnal/jurnal internasional sangat penting untuk memperhatikan persyaratan (terms and conditions) di tiap-tiap jurnal karena setiap jurnal memiliki ketentuannya sendiri.

Inti dari materi yang disampaikan Rob Finlayson:

  • Menulis di jurnal internasional merupakan hal yang sangat sulit, bukan hanya dari segi tata bahasanya, melainkan juga mengenai struktur kerangka berpikirnya. Sehingga dalam hal ini, pada saat akan menulis, yang harus dicamkan adalah bahwa anda menulis untuk konsumsi editor-editor jurnal tersebut.
  • Agar terciptanya kelancaran menyusun draf tulisan, penulis perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
    • Mulailah dari hasil penelitian
    • Fokus terhadap tabel-tabel/foto-foto yang telah dibuat -sesuaikan dengan isi tulisan.
    • Sarikan beberapa pointers pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca dalam bentuk bullet points.
    • Diskusikan dengan penulis-penulis pembantu tentang tulisan yang akan dibuat.
    • Gunakan kalimat-kalimat tanya untuk memperkuat penyusunan draf tulisan seperti:
      • Apa yang didapat sebagai hasil penelitian anda?
      • Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari hasil penelitian anda?
      • Siapa saja yang perlu membaca tulisan ini (kelak) dan apa akibatnya jika tidak?

Inti dari materi yang disampaikan oleh Glen Mulcahy:

  • Proses pengeditan dalam suatu proses penerbitan suatu jurnal -bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan, serta bagaimana penulis menyikapinya.

Inti dari materi yang disampaikan oleh Bp. Maman Turjaman:

  • Sharing pengalaman menulis di jurnal internasional.
  • Pentingnya bekerjasama dengan pihak supervisor (jika sedang bersekolah di luar negeri) untuk lebih melancarkan proses dalam penyusunan serta penerbitannya.
  • Pentingnya menggunakan lembaga editing independen untuk memperbaiki bahasa untuk meningkatkan kualitas tulisan.
  • Pentingnya memperhatikan referensi yang digunakan dalam menunjang isi tulisan (gunakan sumber pertama, bukan sumber kedua).

Hal-hal penting lainnya yang mengemuka dalam workshop tersebut adalah:

  • Training ini sangat bermanfaat karena dapat memperbaiki kapasitas penelitian secara keseluruhan.
  • Training ini dapat meningkatkan kapasitas peneliti Balitbanghut dalam hal kemampuan menulis jurnal terutama untuk menghasilkan tulisan untuk konsumsi jurnal internasional.
  • Dengan meningkatnya tulisan yang dibuat oleh peneliti maka proses diseminasi dari suatu insitusi riset (BPK Makassar) pun akan dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang telah ditentukan.
  • Tulisan yang dimuat di jurnal/jurnal internasional, dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat serta dunia ilmu pengetahuan.
  • Secara khusus, Rob dan Glen mengusulkan agar institusi penelitian (semacam FORDA) melakukan beberapa hal berikut, yaitu:
    • FORDA perlu untuk memiliki tim editor yang bersifat permanen -karena hal ini mutlak dibutuhkan oleh FORDA untuk meningkatkan kapasitas publikasi peneliti-penelitinya di jurnal-jurnal internasional.
    • Institusi FORDA (level pusat maupun daerah) agar membentuk writing group/journal club. Hal ini bermanfaat sebagai ajang peneliti-peneliti FORDA meningkatkan kualitas membaca jurnal dan mendiskusikannya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top