BPSILHK Makassar

Mengenal Secang, Tumbuhan Herbal dengan Sejuta Manfaat

BP2LHK Makassar – Indonesia memiliki banyak sekali jenis  tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional, minuman herbal dan jamu. Terdapat satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat bagi manusia.

Tanaman ini tumbuh liar di wilayah pegunungan, perbukitan atau lereng dan berasal dari Brazil dikarenakan hal tersebut tanaman obat ini disebut ‘kayu brazil’ tanaman ini adalah Secang (Caesalpinia sappan L) salah satu spesies tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, tergolong tumbuhan herbal yang tumbuh alami pada hutan-hutan sekunder yang mengandung senyawa fenolik – memiliki manfaat untuk menangkal radikal bebas berlebih yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit .

Menggunakan obat tradisional juga direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk kesehatan, pencegahan dan pengobatan terutama penyakit kronis, degeneratif – kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ tubuh memburuk dari waktu ke waktu —  dan kanker. Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh radikal bebas berlebih karena itu mengonsumsi kayu secang yang baik dan benar adalah hal yang  tepat.

Terkhusus di Sulawesi Selatan, kayu secang dijadikan bahan minuman yang merupakan favorit sebagian besar masyarakat  dan bahkan menjadi primadona karena air minum terlihat segar ketika ditambahkan dengan serpihan kayu secang. Air yang dicampur dengan kayu tersebut akan berubah menjadi warna kemerahan sehingga terlihat segar dan jernih.

Ekstrak kayu secang berkhasiat untuk mengobati diare, sifilis , darah kotor, ,malaria, dan tumor juga dapat digunakan sebagai penawar racun, pengobatan sesudah persalinan, katarak, maag, masuk angin, dan kelelahan. Selain itu, ekstrak cair kayu secang dapat dibalurkan pada bagian tubuh yang luka serta dapat mengobati penyakit tulang keropos (osteoporosis).

Masyarakat tradisional mengenal kayu secang sebagai pemberi warna pada air sehari-hari bahkan masyarakat Bugis- Soppeng khususnya Kecamatan Mario Riwawo dulu berlomba-lomba membudidayakan tanaman ini sehingga dikenal dengan Ale’ Seppang yang memiliki arti Hutan Secang walaupun pada waktu itu mereka belum mengetahui besarnya manfaat dari tanaman tersebut.

Majunya teknologi saat ini membuat masyarakat berfikir praktis sehingga beralih untuk mengkonsumsi minuman dalam kemasan sehingga membuat kebiasaan mencampur air dengan kayu secang menjadi terabaikan padahal memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan.***EKI

Sumber: Info Teknis Eboni “Secang (Caesalpina Sappan L.) : Tumbuhan herbal kaya antioksidan oleh Ramdana Sari & Suhartati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top