BPSILHK Makassar

WRAP UP VISIT PENELITIAN MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DAS SKALA MIKRO

GOWA, 9-14 SEPTEMBER 2014
Penulis : Tim Peneliti DAS Mikro

Dalam rangka penyusunan sintesis penelitian, pada tanggal 12-14 September 2014 dilaksanakan kunjungan lapangan ke lokasi penelitian di DAS Mikro Datara di Kabupaten Gowa. Penelitian yang berjudul Model Perancangan dan Implementasi Pengelolaaan DAS Mikro ini merupakan bagian dari salah satu aspek dalam RPI (Rencana Penelitian Integratif) 14 yang dimandatkan Badan Litbang Kehutanan ke BPK Makassar sejak tahun 2010 dan merupakan kegiatan penelitian integratif unggulan (PIU) BPK Makassar. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPI lingkup Badan Litbang Kehutanan periode 2009-2014 termasuk diantaranya RPI 14 tentang Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten dan Lintas Provinsi.

Embrio dari kegiatan penelitian adalah kegiatan pengelolaan DAS Uji Coba yang dimulai sejak tahun 2005 oleh BP2TPDAS IBT (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS Indonesia Bagian Timur) dan kemudian sejak tahun 2007 di lanjutkan oleh BPK Makassar. Selain untuk menghasilkan formulasi perancangan dan implementasi, kegiatan ini juga diarahkan untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pengelolaan DAS Mikro.

Kegiatan di DAS Mikro Datara meliputi upaya menggiatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan dengan insentif mikrohidro dan instalasi air minum serta pembangunan demplot pengelolaan lahan optimal. Pengamatan dilakukan terhadap semua kegiatan dengan indikator berupa hasil air, sosial ekonomi dan kelembagaan serta kondisi lahan dan petanaman.

Kunjungan diawali dengan meninjau lokasi demplot pengelolaan lahan optimal. Demplot penelitian merupakan lahan milik masyarakat yang setelah ada kesepakatan dilakukan perlakuan teknik konservasi tanah berupa teras bangku dengan tanaman pokok, tanaman sela dan tanaman penguat teras. Tanaman terdiri atas Mahoni (Switenia macrophyla), Bayam Jawa (Maesopsis eminii), dan Suren (Toona sureni) sebagai tanaman pokok, dan mangga serta cengkeh sebagai tanaman sela. Sedangkan tanaman penguat teras yang dipergunakan adalah nenas. Dari beberapa demplot yang dibuat akhir tahun 2006, 2 diantaranya menunjukkan hasil yang baik.

Dari wawancara dengan pemilik lahan yaitu Dg. Sirua mengatakan kegiatan penelitian Perancangan dan Implementasi Pengelolaan DAS Mikro sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan antusiasnya Dg. Sirua ketika tim peneliti berencana untuk menyediakan bibit tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penelitian memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitar hutan selain dari tujuan utama penelitian tercapai.

Sebagaimana diketahui bahwa penelitian

Perancangan dan Implementasi Pengelolaan DAS Mikro terbagi dalam tiga aspek penelitian yaitu; kajian Tata Air, Model Pertanaman dan Sosial Ekonomi Masyarakat. Respon positif diberikan oleh Bapak Kepala Balai Penelitian Kehutanan Makassar terhadap kegiatan PIU terutama aspek kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan mikrohidro elektrik. Bapak Kepala Balai Penelitian Kehutanan Makassar berharap keberlanjutan kegiatan mikrohidro terus berlanjut dengan menghidupkan lagi kelembagaan mikrohidro.

Dalam kunjungannya ke lokasi riset, Bapak Kepala Balai Penelitian Kehutanan Makassar Ir. Misto, MP memberikan arahan bahwa ketiga aspek penelitian yang dilaksanakan harus dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat di sekitar lokasi riset. Dampak postif dapat berupa partisipasi masyarakat terhadap penyelamatan dan pengelolaan hutan semakin meningkat, pendapatan masyarakat dari lahan hutan meningkat, pengetahuan dan edukasi masyarakat lebih baik terhadap hutan.

Picture1

Picture4

Picture5

1 thought on “WRAP UP VISIT PENELITIAN MODEL PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DAS SKALA MIKRO”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top