Bagaimana cara menggiatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan DAS hulu khususnya dalam pelestarian fungsi hutan ? Kegiatan apa yang bisa menjaga partisipasi aktif masyarakat walaupun kegiatan sudah berakhir ? Kegiatan apa yang dapat menghasilkan dampak optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas hasil air ? Apa manfaat hutan yang dapat dikelola untuk membuat masyarakat peduli terhadap kelestarian fungsi hutan ?
Sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Balai Penelitian Kehutanan Makassar mencoba proaktif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas melalui hasil penelitian yang actual, inovatif, dan akuntabel. Salah satunya adalah melalui penerbitan buku “PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro), Panduan Lengkap Membuat Sumber Energi Terbarukan Secara Swadaya”.
LTMH termasuk kedalam sumber energi terbarukan dan layak disebut clean energy karena ramah lingkungan. Dari segi kepentingan lingkungan hidup, penggunaan Mikrohidro memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam penghematan energi dan memberikan kontribusi terhadap perbaikan mutu lingkungan hidup karena mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang berdampak terhadap polusi udara, hujan asam, dan efek rumah kaca. Dalam sudut pandang kepentingan kehutanan, tujuan pembangunan PLTMH adalah membangun perekat hubungan positif antara hutan dan masyarakat dan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat di dalam dan sekitar hutan agar secara swadaya bersedia menjaga dan melestarikan fungsi hutan. Kelestarian fungsi hutan ini akan menjamin kontinuitas
hasil air yang akan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri (on site) maupun masyarakat di bagian hilirnya (off site). Pembangunan Unit PLTMH di sekitar hutan merupakan bentuk pengelolaan hutan berbasis masyarakat (Community Based Forest Management). Dengan kegiatan ini diharapkan manfaat hutan terhadap masyarakat dapat langsung dipahami dengan mudah oleh masyarakat. Dengan adanya manfaat yang langsung (instant benefit) pada masyarakat, maka upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan dapat diwujudkan lebih optimal.
Buku ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban moral dan intelektual para peneliti kepada pemerintah dan masyarakat luas yang disusun berdasarkan pengalaman selama 10 tahun terakhir. PLTMH sudah dibangun di Indonesia sejak tahun 1930’an di berbagai lokasi dan oleh berbagai pihak, namun pada kebanyakan kasus PLTMH berhenti berfungsi karena persoalan teknis unit PLTMH serta ketidak mandirian dalam pengelolaannya. Dalam buku ini disampaikan model insentif untuk masyarakat sekitar hutan melalui pembangunan PLTMH dengan pendekatan partisipatif dimana masyarakat berkontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengelolaan operasional PLTMH baik dalam bentuk pemikiran, waktu, tenaga dan juga bahan-bahan local. Buku ini merupakan petunjuk teknis semi detail yang dilengkapi dengan gambar serta video visualisasi pembangunan PLTMH partisipatif langkah demi langkah.
Semoga buku yang diterbitkan atas kerjasama BPK Makassar dengan Penerbit ANDI di Jogjakarta ini, dengan segala keterbatasannya bisa bermanfaat bagi terwujudnya kondisi hutan di Indonesia yang lebih baik.***(Hunggul)