BPSILHK Makassar

Supervisi Pui Oleh Tim Pakar Dan Sekretariat Pui Ristekdikti

BP2LHK Makassar(31/07/2019)_Tahun 2018 merupakan tahun pembinaan Pusat Unggulan Iptek (PUI) di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar. Oleh karena itu, di tahun 2019 ini maka pada tanggal 30 Juli 2019 dilakukan Supervisi BP2LHK Makassar sebagai Pusat Unggulan Iptek Pengelolaan Ekosistem Wallacea oleh Tim Pakar dan Sekretariat PUI Ristekdikti yaitu Dr. Res. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc (Tim Pakar UGM), Prof. Dr. Ir. Amran, M.Sc (Tim Pakar Unhas), Aswin Firmansyah (Tim Pelaksana PUI) dan Satrio Anoraga (Tim Pelaksana Ristekdikti).

Dalam sambutan pembukaannya, Ir. Misto, MP sangat berterima kasih atas kedatangan Tim Pakar dan Sekretariat PUI Ristekdikti. Semoga dengan kegiatan supervisi ini bisa meningkatkan status lembaga PUI dari pembinaan menjadi penetapan pada BP2LHK Makassar.

Aswin Firmansyah menjelaskan bahwa supervisi merupakan proses pendampingan agar balai yang didampingi menjadi lebih baik dan unggul. Sampai saat ini ada 137 unit riset yang telah tergabung dengan lembaga PUI yaitu : Badan Usaha, Lemlitbang Kementerian, Lemlitbang Non Kementerian dan Universitas yang ada di Indonesia. Dalam rangka progress dan tindak lanjut rencana kerja PUI, dimana terdapat berbagai item yang mendeskripsikan kegiatan yang telah dilaksanakan dan indikator kinerja PUI, maka pada tahun 2019 ini ada 27 indikator penilaian untuk supervisi yang meliputi 11 indikator Sourcing Absorptive Capacity (SAC), 8 Indikator Reasearch and Development Capacity (RDC) dan 9 Indikator Dissemintaing Capacity (DC) yang harus dilaksanakan oleh BP2LHK Makassar agar bisa meningkatkan statusnya dari pembinaan menjadi penetapan.

Terkait dengan administrasi insentif, ada beberapa aturan pembiayaan dan pelaporan keuangan. Aturan pembiayaannya yaitu : 1) Insentif merupakan dana dukungan kegiatan lembaga dalam pencapaian 27 indikator, 2) Pembiayaan hanya diperkenankan untuk komponen 52 dan tidak untuk belanja modal dan honor tim kegiatan, 3) Biaya pengeluaran disesuaikan dengan aturan Standar Biaya Masukan dari Kementerian Keuangan. Dalam hal pelaporan keuangan yaitu : 1) Berkas pertanggungjawaban menggunakan format lembaga, 2) Berkas pertanggungjawaban diupload ke dalam sistem setiap bulannya dalam bentuk PDF, 3) Fotokopi berkas pertanggungjawaban dikirimkan ke sekretariat di akhir masa kegiatan, ujar Aswin.

PUI sebagai Center of Excelent dalam Pengelolaan Ekosistem Wallacea yang dilakukan oleh BP2LHK Makassar yaitu Produk Iptek yang berkualitas, data dan informasi yang terpercaya dan rekomendasi kebijakan yang diharapkan ke depannya BP2LHK Makassar sebagai pusat rujukan eboni, tarsius dan karst, kepercayaan mitra kerja meningkat, mendapatkan jejaring nasional dan internasional serta kredibilitas Balai meningkat. Dalam hal Pengelolaan Ekosistem Wallacea terbagi menjadi tiga yaitu Konservasi Eboni sebagai Jenis Flora Endemik, Konservasi Tarsius sebagai Jenis Fauna Endemik dan Pengelolaan Kawasan Karst Maros – Pangkep, ujar Misto.

Misto menjelaskan dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh PUI, maka strategi BP2LHK Makassar dalam mencapai target ini adalah : 1) Peningkatan kompetensi SDM (diklat teknis dan peningkatan kompetensi), 2) Perbaikan dukungan sarana prasarana (penguatan sarana laboratorium, rumah kaca dan KHDTK serta kalibrasi peralatan), 3) Penguatan tata kelola organisasi (diklat tata kelola perkantoran, standarisasi dan akreditasi), 4) Peningkatan kualitas Litbang (meningkatkan jumlah peneliti sebagai pembicara di forum ilmiah, meningkatkan jumlah publikasi nasional atau internasional dan penajaman fokus tiga tema riset, 5) Peningkatan efektifitas diseminasi (meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi dan memperbanyak penyelenggaraan seminar, workshop, pameran dan press tour), 6) Pengembangan jejaring Litbang (meningkatkan kerjasama dengan lembaga litbang atau industri dan meningkatkan kinerja teknologi informasi.

Prof. Dr. Ir. Amran, M.Sc selaku tim pakar dari Universitas Hasanuddin menyarankan untuk mencari riset kerjasama dengan pihak luar supaya BP2LHK Makassar bisa dikenal dan diundang sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan baik skala nasiona maupun internasional. Terkait haki, untuk memperkaya institusi dalam hak paten perlu dipublish berbagai jenis buku terkait tiga tema riset BP2LHK Makassar. Dalam pengelolaan tarsius agar bisa memberikan informasi yang detail dan jelas terkait tarsius sehingga bisa menarik.

Dr. Res. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc memberikan penjelasan terkait isu strategis terkait wallacea ini masih perlu dipertajam dan diperluas lagi jaringan nya sehingga bisa bekerjasama dengan pihak luar terkait pengelolaan kawasan wallacea. Fokus penelitian yang dilakukan agar dikaitkan dengan pendidikan dan menyarankan untuk merubah label kata ekostem wallacea menjadi keanekaragaman hayati atau kata lainnya yang lebih relevan dengan pengelolaan wallacea.

Lebih lanjut Imron menyarankan agar perlu menyambungkan ketiga tema unggulan PUI BP2LHK Makassar agar bisa klop dan selaras dalam pengelolaannya. Strategi untuk mengakselerasi publikasi yaitu mengrealokasi dana agar bisa bekerjasama dengan pihak luar baik nasional maupun internasional sehingga nama BP2LHK Makassar bisa dikenal.

Kegiatan PUI ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara supervisi oleh Tim Supervisi (Dr. Res. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc), Tim Pakar Universitas Hasanuddin (Prof. Dr. Ir. Amran, M.Sc) dan Pimpinan Lembaga Litbang (Ir. Misto, MP).***AdeS

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top