Sungguminasa-Gowa, 7/11/2012, Sosialisasi iptek hasil penelitian kehutanan dalam bentuk gelar teknologi kembali digelar BPK Makassar bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa pada hari Rabu, tanggal 7 Nopember 2012, bertempat di Ruangan Baruga Karaeng Pattingaloang Pemerintah Kab. Gowa Jl. Mesjid Raya Sungguminasa Gowa.
Gelar teknologi kali ini menampilkan peragaan alat Sensor peringatan tanah longsor dan Alat peringatan banjir dengan sistem sms , oleh Hasnawir, S.hut, MSc, Ph,D. Serta Pembuatan biopot sebagai media semai, oleh Ir. Hermin Tikupadang, M.P
Kepala BPK Makassar, Ir. Muhammad Abidin menjelaskan, gelar teknologi tersebut di sosialisasikan dan masih akan dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan. “Segala rekayasa teknologi senantiasa diuji secara terus menerus agar manfaat dan efektifitasnya bisa tercapai” jelas Abidin di depan para Camat dan peserta lain dari instansi terkait lingkup pemerintah Kabupaten Gowa
Kegiatan gelar teknologi ini diawali dengan penyerahan buku Iptek kepada Pemda Kab. Gowa melalui Kepala Dishutbun yang berisi antara lain Buku Kumpulan Karya Ilmiah BPK Makassar, Buku Mitigasi Bencana dan Sedimen : Teori dan aplikasi, Sekilas Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) BPK Mks, Booklet Mikrohidro : Lestri Hutanku Terang Desaku) dan buku profil BPK Makassar.
Bapak Bupati Gowa dalam sambutannya yang dibacakan Bapak Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Ir. Djamaluddin Maknum, MP menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran kementerian kehutanan khususnya BPK Makassar atas dipilihnya Kabupaten Gowa sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan gelar teknologi 2012.
Kabupaten Gowa memiliki wilayah seluas 1.883,33 km2 atau 3,01 % luas total provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif, kab. Gowa terbagi atas 18 kecamatan dan 167 desa/kelurahan. Wilayah kabupaten Gowa sebagian besar (80,17 %) berupa dataran tinggi dan pegunungan dan hanya sekitar 19,83 % yang merupakan daerah dataran rendah.
Kondisi dan posisi geografis inilah yang menjadikan Kabupaten Gowa sebagai hulu sungai-sungai bagi beberapa daerah sekitarnya, seperti; Kota Makassar, Kabupaten Maros, Takalar, bantaeng, Jeneponto, Bulukumba, Sinjai dan Kabupaten Bone.
Disisi lain kondisi geografis kabupaten Gowa tersebut menjadikan daerah ini memiliki curah hujan yang tinggi terutama pada daerah dataran tinggi sehingga rawan terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor, berkaitan hal tersebut maka sosialisasi Iptek ini menjadi penting terutama dengan adanya alat sensor peringatan tanah longsor (Landslide Warning Sensor) dan peringatan banjir dengan sms karena merupakan upaya awal dalam rangka memberi peringatan dini terjadinya banjir dan tanah longsor sehingga jatuhnya korban jiwa dapat dihindari. Hal ini mengatkan kita terjadinya longsor dan runtuhnya dinding kaldera Gunung Bawakaraeng beberapa waktu lalu yang hingga saat ini masih menyisakan material longsoran.
Setelah peragaan alat selesai, acara dilanjutkan dengan presentasi dengan judul materi ;
1. Sekilas BPK Makassar (Tupoksi BPK Makassar) oleh Ir. Abidin, M.Si
2. Mitigasi Bencana Sedimen oleh Hasnawir, S.hut, MSc, Ph,D.
3. Pembuatan biopot sebagai media semai, oleh Ir. Hermin Tikupadang, M.P
acara berakhir dengan sesi diskusi, Sebagian peserta mengharapkan acara yang singkat ini ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan yang waktunya lebih longgar demikian pula ujicoba pemasangan alat pada daerah/kecamatan yang berada di pegunungan sebagai pilot project, serta keamanan dan keakurasian alat juga menjadi bahan diskusi dari peserta yang hadir.
Para undangan yang hadir + 80 orang peserta, diantaranya terdiri dari ; Camat, Kepala Desa/Lurah, LSM, Tokoh Masyarakat, Bapeda, Kantor Ketahanan Pangan, kabid dan kasie serta staf lingkup dishutbun Kabupaten Gowa, penyuluh, Staf Pemda Kabupaten Gowa serta dari masmedia TVRI.