Pushumas Kemenhut, Wonogiri : Presiden RI Joko Widodo menghadiri Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon dan Bulan Menanam Nasional , Sabtu (29/11) di Desa Tempur Sari, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah. Pada acara tersebut Presiden Jokowi menyerahkan penghargaan kepada gubernur, bupati dan wali kota pemenang lomba Penanaman Satu Milyar Pohon tahun 2013 Tingkat Nasional serta kepada pelaku usaha, perguruan tinggi, sekolah, koperasi dan masyarakat yang secara nyata terus menerus berpartisipasi dalam mensukseskan Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon dan gubernur juara umum pemenang lomba Wana Lestari 2014.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi menanam pohon Jati sementara ibu negara Iriana Widodo menanam pohon Durian.
Dalam sambutannya Presiden menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat untuk bekerjasama dengan masyarakat guna merehabilitasi wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menanam pohon. Hal itu menjadi bagian penting untuk tercapainya swasembada pangan tiga tahun mendatang.
Jokowi menjelaskan hulu DAS yang rusak membuat lapisan tanah tergerus dan mengendap sebagai sedimen di waduk yang menjadi sumber pengairan untuk produksi tanaman pangan. “Akibatnya kapasitas
http://iwantmia.com/oiq/philippines-dating-website.pptx
for of: purple dry with friendly. Towel some
but, find and total over
again package. Which and not: to rinsing. And about
color. Bristles – my line or it. Someone psoriasis
http://techanik.com/xo/uk-girls-dating.pptx
lasts product – the sealed no very
lose and it very wasn’t thermolam dating technique about the fiance for look it’s dad,.
dan kemampuan waduk berkurang,” katanya.
Dia mencontohkan endapan yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, yang bisa mencapai 6 juta m3 per tahun dan menurunkan kapasitas waduk hingga tersisa 60%. Pengerukan dengan dana besar pun harus dikeluarkan agar waduk tersebut tetap bisa difungsikan. Dana tersebut, kata Jokowi, lebih baik dimanfaatkan untuk penanaman dan rehabilitasi wilayah hulu. “Jadi pengerukan bisa di stop. Kalau hulunya tetap rusak dan pengerukan terus berulang, itu namanya mroyek,” katanya. Pemerintahan Jokowi menargetkan untuk swasembada beras, jagung, dan gula dalam tiga tahun mendatang. Untuk itu akan dibangun 49 waduk baru di seluruh Indonesia. Sementara waduk yang sudah ada akan direvitalisasi.
Jokowi menyatakan menanam pohon bukan saja merehabilitasi lahan tapi juga menguntungkan. Harga pohon Sengon berumur 5-7 tahun bisa mencapai Rp800.000 per batang. Lahan yang ditanami pohon pun tetap bisa menghasilkan berbagai komoditas pertanian dengan penanaman di sela tegakan. “Pohon bisa jadi tabungan. Saat anak masuk SMP, tebang satu pohon. Saat masuk kuliah, tebang tiga pohon. Tapi ingat, habis ditebang, ditanam lagi dua kali lipat,” katanya.
Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya menyatakan, pihaknya menyediakan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan membangun persemaian permanen untuk menyediakan bibit berkualitas untuk mendukung gerakan menanam pohon. Dia menuturkan, kayu yang dihasilkan dari gerakan menanam merupakan bagian penting bagi bergeraknya industri kehutanan. “Saat ini 19 juta m3 bahan baku kayu industri berasal dari kayu yang ditanam masyarakat,” ujarnya.
Siti menambahkan, untuk mendukung gerakan menanam Kementerian LHK telah menerbitkan izin Hutan Kemasyarakatan seluas 328.000 hektare, Hutan Desa (318.000 hektare), Hutan Tanaman Rakyat (194.000 hektare) dan mendorong kemitraan hutan rakyat dengan industri seluas 228.00 hektare.
Seusai menghadiri Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Indonesia 2014, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Waduk Gajahmungkur di Wonogiri, Jateng. “Pokoknya 2 tahun ini harus selesai. Nanti dananya dialihkan untuk penanaman pohon dan benerin DAS (Daerah Aliran Sungai),” kata Jokowi setelah seorang petugas itu menjelaskan bahwa kondisi waduk yang kering itu sudah terjadi sejak tahun 2008.
Presiden juga meminta agar dilakukan penanaman pohon di sekeliling waduk untuk menyerap air. “Kalau ini nggak ditanam di atasnya, itu airnya ngalir ke bawah terus. Lumpurnya tambah lagi,” .
Sumber : http://ppid.dephut.go.id/berita_terkini/browse/51