• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
HomeArtikelPeringatan Dini Bencana Tanah Longsor di Kaldera Bawakaraeng dapat dikeluarkan jika Curah Hujan melewati 40 mm dalam wak...

Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor di Kaldera Bawakaraeng dapat dikeluarkan jika Curah Hujan melewati 40 mm dalam waktu 1 jam

  • September 19, 2012
  • 0 comments
  • 1
1
SHARES
ShareTweet

Peringatan dini bencana sedimen/tanah longsor di Kaldera Bawakaraeng dapat dikeluarkan jika curah hujan melewati 40 mm dalam waktu 1 jam menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnawir, Ph.D peneliti BPK Makassar yang dirilis dalam Jurnal Penanggulangan Bencana yang di diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Vol 3, No.1 tahun 2012

Dalam makalah tersebut Hasnawir menegaskan bahwa untuk penggunaan sistem peringatan berbasis ambang batas empiris telah banyak digunakan pada berbagai tipe bencana. “Hal penting dari sistem ini adalah tersedianya komponen terkait dengan prakiraan curah hujan, real-time pengamatan curah hujan dan ambang batas curah hujan dengan tanah longsor atau aliran debris” ujar Hasnawir.

Secara umum, ada dua jenis ambang batas curah hujan yaitu; ambang batas empiris (emperical thresholds) dan ambang batas fisik (physical thresholds). Ambang batas empiris adalah nilai relasional berdasarkan analisis statistik hubungan antara kejadian curah hujan dan tanah longsor sedangkan ambang batas fisik biasanya digambarkan dengan bantuan model hidrologi dan stabilitas yang mempertimbangkan parameter seperti hubungan antara curah hujan dan tekanan air-pori, infiltrasi, morfologi lereng, dan struktur batuan dasar, data curah hujan terdahulu juga memainkan peran penting dalam penentuan ambang batas curah hujan.

Penelitian ini menggunakan ambang batas empiris (empirical thresholds). Data curah hujan dan tanah longsor atau aliran debris dikumpulkan dari Dinas Pekerjaan

viagra side effects …viagra …onlinepharmacy-kamagra.com …onlinepharmacy-viagra.com …onlinepharmacy-levitra.com …levitra overdose …kamagra store …cialis usa

Umum Provinsi Sulawesi Selatan dan Perusahaan Hazama-Brantas, JO (2004–2010). Regresi untuk ambang curah hujan diperoleh dari hubungan antara intensitas curah hujan (I, mm / jam) dan durasi curah hujan (D, jam).

Lokasi penelitian terletak di kaldera Bawakaraeng, daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang, berlokasi 90 km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan

Untuk lebih lengkapnya silahkan unduh filenya disini : Jurnal Penanggulangan Bencana Vo.3 No.1 2012

http://www.bnpb.go.id/website/asp/pub.asp?p=1

Share this

ShareTweet

Related Posts

0 comments
Artikel

PERLUNYA PENDAMPINGAN PENERAPAN SPM-FP PARIWISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Read more

0 comments
ArtikelFeatured

Pengelola Objek Wisata Alam di Kota Pare-Pare Berkomitmen untuk Menerapkan SPM-FP Pariwisata Alam

Read more

0 comments
Artikel

Penilaian Penerap SPM-FP Pariwisata Alam

Read more

Pra Pembentukan Forum Komunikasi Peneliti, Widyais...

  • September 14, 2012
  • 1 comments

Terbitan Perdana Jurnal Penelitian Kehutanan Walla...

  • September 24, 2012
  • 8 comments

Share this

1
SHARES
ShareTweet

Related Posts

0 comments
Artikel

PERLUNYA PENDAMPINGAN PENERAPAN SPM-FP PARIWISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Read more

0 comments
ArtikelFeatured

Pengelola Objek Wisata Alam di Kota Pare-Pare Berkomitmen untuk Menerapkan SPM-FP Pariwisata Alam

Read more

0 comments
Artikel

Penilaian Penerap SPM-FP Pariwisata Alam

Read more

0 comments
Artikel

Perjanjian Kesepakatan Sebagai Legal Evidence Petani Mengelola Lahan Hutan

Read more

Leave a Reply Cancel reply

Do not miss

0 comments
Artikel

PERLUNYA PENDAMPINGAN PENERAPAN SPM-FP PARIWISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Read more

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>