BPSILHK Makassar

Menjadi Tenaga Fungsional yang Kritis,Komunikatif, dan Kolaboratif

BP2LHK Makassar(30/01/2020)-Awal tahun 2020 ini Forum Fungsional Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan (Forsi LHK Sul-Sel) mengadakan Seminar bulanan yang dihadiri oleh tenaga Fungsional dari berbagai UPT LHK Sulawesi Selatan (Kamis, 30/01/2020). Tercatat lebih dari 200 Peserta hadir dalam seminar tersebut, melampui target peserta yang telah diprediksikan Panitia pelaksana kegiatan tersebut.

Drs. Achmad Syihabi selaku Ketua Forsi LHK Sulsel dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Pelaksanaan  seminar bulanan forum fungsional LHK Sulawesi Selatan ini perlu kita syukuri karena dapat kita laksanakan tepat waktu di awal tahun 2020”. Lebih lanjut Ketua Forsi LHK Sulsel berpesan “sebagai fungsional jangan lupa melaksanakan tupoksinya dan menjaga nama baik instansi demi kelancaran kinerja masing-masing”. “Tenaga fungsional LHK Sulsel harus tetap berpikir kritis, komunikatif dan kolaboratif” tambah Achmad Syihabi dalam sambutannya.

Terdapat 4 Pemateri pada seminar tersebut yaitu Kepala Balai  Diklat LHK Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Seksi Penyelenggara Diklat Dr. Muh. Arif Muhammadiyah, S.Hut, M.Si yang membawakan materi mengenai Eco Edutorism Hutan Diklat Tabo-tabo, Bangun Dwi Prasetyo,S.Hut , M.Sc dengan materi Pendataan jenis-jenis pohon di SMK Kehutanan Makassar dalam menunjang pembelajaran Dendrologi, Eko Budiono, S.Hut, C Ht, Cl.CT.CCS.CT.NLP.Ht.P.I.Ht penyuluh Kehutanan Ahli Muda Dishut Prov. Sulsel, sekaligus Master Mind N’ Soul (Pakar Pikiran Bawah Sadar) dengan materi Best Performa For Succes Functional Official, dan Peneliti Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar Dr. Abdul Kadir Wakka, S.Hut, M.Si yang menyampaikan materi Master TreeGrower Indonesia: Sebuah Pendekatan dalam Meningkatkan Kapasitas Petani Hutan.

Dr. Abdul Kadir W, S.Hut, M.Si dalam paparannya menyampaikan bahwa Master TreeGrower (MTG) adalah sebuah program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani hutan sehinggga hutan yang dikelolanya menjadi lebih baik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa apabila petani hutan yang berada di wilayah kerja para penyuluh kehutanan maka ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana peluang pasarnya, apakah kayu yang ada dilahan petani sudah sesuai dengan kebutuhan pasar dan bagaimana mengelola pohon yang dimiliki petani sehingga menghasilkan kayu yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pendekatan Master TreeGrower (MTG) dapat menjadi salah satu pendekatan yang digunakan oleh para penyuluh kehutanan atau pihak-pihak yang memiliki perhatian untuk meningkatkan kepasitas petani hutan. Pendekatan ini telah diuji coba di 7 wilayah seperti Bulukumba, Konawe Selatan, Gunungkidul, Pati, Sumbawa, Boalemo dan Lampung Selatan dan hasilnya cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola hutannya.

Drs. Achmad syihabi berharap kegiatan seminar Bulanan Forsi LHK Sul – Sel ini dapat bermanfaat buat teman-teman Tenaga fungsional dan dapat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.***(IKI)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top