BP2HLK Makassar (10/09/2018)_Pada Hari Jum’at Tanggal 7 September 2018, Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar kedatangan tamu dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Laut, Propinsi Sulawesi Tengah. Kunjungan ini dilakukan secara tidak sengaja, dikarenakan sedang ada kegiatan Inhouse Training Gas Rumah Kaca yang diadakan oleh Balai PPI. Asdar Sunti, S.Kel dan Hermanto M Alimuddin, SP selaku staf dari Dinas LH Kabupaten Banggai Laut sangat tertarik dengan peragaan kompor biomassa di bengkel kerja PLTMH BP2LHK Makassar yang sedang menerima tamu dari Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) terkait pembangunan PLTMH di Kabupaten Sumba Timur.
Ir. Hunggul Yudono, SHN, M.Si menyambut baik kunjungan tak terduga dari Dinas LH Kabupaten Banggai Laut ini. Hunggul selaku ketua tim PLTMH BP2LHK Makassar menjelaskan secara detail tentang fungsi dan manfaat dari kompor biomassa ini. Pada kesempatan itu pula, Hunggul menjelaskan tentang inovasi alat yang telah dibuat di bengkel kerja, yaitu mesin mikrohidro, mesin pencacah, mesin penyangrai kopi, mesin penyuling sampah plastik menjadi bahan bakar minyak dan alat pembuatan briket arang. Semua itu merupakan produk inovasi pengembangan dari pemanfaatan listrik PLTMH yang telah dibuat oleh Tim PLTMH BP2LHK Makassar.
Kemudian kunjungan dilanjutkan ke tempat pembuatan kompos, disini diperlihatkan tempat mesin pencacah sampah organik, hasil kompos dan tanaman hasil dari kompos. Hunggul menjelaskan bahwa disini sudah beberapa kali ada kunjungan study banding dari berbagai instansi pemerintah, seperti dari BKSDA Sulawesi Tenggara dan Dinas Kehutanan Jawa Barat terkait pembangunan PLTMH dan pengelolaan sampah secara terpadu.
Staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Laut sangat antusias dan tertarik dalam menggunakan teknologi inovasi dari BP2LHK Makassar, khususnya teknologi pengelolaan sampah. Karena selama ini pengelolaan sampah ini hanya menjadi konsep saja, tapi belum ada solusi nyata dalam mengelola sampah menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Terkait pengelolaan sampah, Hunggul menjelaskan sampah harus dikelola dari hulu, mulai dari sampah organik maupun anorganik. Sampah organik bisa dikelola menjadi pupuk kompos, yang berguna bagi kesuburan tanah dan tanaman. Sedangkan sampah anorganik seperti sampah plastik, bisa disuling dan diubah menjadi bahan bakar minyak. Hal ini sangat berguna bagi masyarakat, dimana mengubah sampah menjadi berkah. “From Trash to Cash”.
Hermanto mengatakan distribusi sampah yang baik yang dilakukan oleh masyarakat diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Dan diharapkan setelah kunjungan ini, akan menjadi kerja sama yang baik antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Laut, Propinsi Sulawesi Tengah dengan BP2LHK Makassar terkait pengelolaan sampah yang terpadu, sehingga masalah pengelolaan sampah bisa terselesaikan dengan baik dan berguna bagi masyarakat itu sendiri. ***(ADE)