BP2LHK Makassar (Makassar, 14/11/2017)_Dengan menggiatkan partisipasi masyarakat menjaga hutan, tim peneliti Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar telah berhasil membangun mikrohidro, yaitu pembangkit listrik tenaga air skala kecil berkapasitas antara 5 kW-1 MW per unit di daerah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pada tahun 2012, karya ”Lestari Hutanku, Terang Desaku” yang merupakan hasil penelitian Tim Mikrohidro BP2LHK Makassar tersebut mendapatkan penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi menjadi salah satu dari 104 Inovasi paling prospektif di Indonesia. Selanjutnya tahun 2015, buku berjudul ”PLTMH, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Panduan Lengkap Membuat Sumber Energi Terbarukan Secara Swadaya” telah diterbitkan dan didistribusikan di seluruh Indonesia oleh penerbit Andi di Yogyakarta. Buku ini juga telah dibedah oleh Badan Litbang dan Inovasi, Kementerian LHK di Manggala Wanabakti tahun 2015 lalu.
Keberhasilan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berbasis partisipasi masyarakat dalam menjaga hutan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Nawacita, agenda prioritas Jokowi-JK. Hal ini mengingat “Pembangunan Desa dan Pedesaan” dan “Kedaulatan Pangan dan Energi” masuk dalam program Prioritas Nasional sebagai jabaran dari Nawacita ketiga “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat wilayah dan desa dalam kerangka negara kesatuan” dan Nawacita ketujuh “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan mempercepat sektor strategis ekonomi domestik”.
Diinformasikan, data BPS tahun 2014 menyebutkan bahwa sebanyak 12.659 wilayah setingkat desa di Indonesia belum dialiri listrik. Jumlah ini merupakan 15,40% dari total desa yang ada yaitu 82.190 desa. Pada umumnya desa-desa tersebut miskin dan berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang jauh dari jaringan PLN. Oleh karena itu, pengembangan mikrohidro di sekitar kawasan hutan sangat potensial dilakukan.
Menurut Hunggul Yudono Setio, peneliti mikrohidro BP2LHK Makassar, secara teknis, peluang membangun mikrohidro di sekitar kawasan hutan sangat besar. Asal ada air yang mengalir dan beda ketinggian, listrik dapat dihasilkan.
“Kunci utama dari tenaga air adalah adanya gaya gravitasi yang akan mengalirkan air dalam jumlah dan kecepatan yang dikehendaki. Secara umum potensi air di sekitar Kawasan hutan di hulu-hulu DAS ketersediaan air sepanjang tahun melimpah, dan topografi yang bergunung-gunung memungkinkan adanya beda ketinggian,” kata Hunggul.
Beberapa nilai strategis yang terdapat dalam PLTMH BP2LHK Makassar ini, yaitu kontribusi dalam program ketahanan energi; peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan; peningkatan persepsi masyarakat terhadap hutan dan kehutanan; dan penggalangan sinergitas dalam perencanaan dan pelaksanaan (LSM, masyarakat, Pemda, Politisi); serta peningkatan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan produktif.
Kata kunci yang digunakan diantaranya pergeseran pola pendekatan dari proyek menjadi insentif pemberdayaan; partisipatif; memelihara kepercayaan masyarakat; dan pendampingan (fade out).
Kapasitas Tim Peneliti Mikrohidro BP2LHK Makassar dalam kegiatan pengembangan ini, yaitu perencanaan dan disain (Penyusunan FS, DED dan RAB); pembuatan mesin turbin crossflow; pemasangan/instalasi turbin dan jaringan; fasilitasi pembentukan dan pendampingan kelompok masyarakat pengelola Listrik dan kader pelestari hutan swakarsa; serta perancangan model pemberdayaan masyarakat Desa Hutan dan peningkatan ekonomi berbasis mikrohidro.
Pengelolaan unit PLTMH dilakukan secara mandiri oleh kelompok masyarakat. Untuk menjamin kelestarian pemanfaatannya, kemampuan masyarakat dalam operasional mesin dan jaringan dipersiapkan sejak dari awal. Unit mesin mikrohidro dari BP2LHK Makassar dibuat dengan pertimbangan utama yaitu keakuratan fungsi, daya tahan, dan kemudahan untuk dipelihara secara mandiri oleh masyarakat.
Pengelolaan lingkungan dilakukan untuk menjamin kontinuitas air sebagai energi penggerak PLTMH. Kegiatan dilakukan melalui upaya perlindungan hutan, mata air, dan lahan di sekitarnya. Untuk meningkatkan dampak positif bagi masyarakat, unit mikrohidro yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk menghasilkan listrik sumber penerangan rumah tangga, melainkan juga untuk menggerakkan ekonomi produktif. Ekonomi produktif dikembangkan berbasis potensi sumberdaya lokal.***HYS & RH
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Hunggul Yudono Setio, M.Si
Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 16,5 Makassar 90243, Telp. 0411 – 554049, Fax. 0411 – 554058
E-mail: hunggulys@yahoo.com
Informasi sekitar kegiatan BP2LHK Makassar dan teori-teori dasar sekitar pembangunan PLTMH dapat dilihat melalui halaman Facebook Mikrohidro BP2LHK Makassar pada alamat :