BP2LHK Makassar – Si Hitam manis yang berasal dari hutan-hutan Sulawesi menghasilkan corak kayu yang lurus lurus, bergelombang dan saling berpadu, dengan warna yg sangat eksotis telah menjadi incaran masyarakat internasional karena bernilai jual tinggi.
Webinar “Podcast” OBSESI (Obrolan Seputar Sains dan Inovasi) telah masuk ke seri#2 dan kali ini (22 Juli 2020) membahas Kayu endemik Sulawesi bernama ilmiah Diospyros Celebica menghasilkan kayu yang sangat mewah (fancy wood) dengan tekstur & kesan raba yang halus ialah Eboni Sulawesi.
Narasumber pada webinar seri#2 yaitu dua orang peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar. Ir. Merryana Kiding Allo, M.P., peneliti bidang konservasi dan sumber daya hutan dan Dr. Muhammad Asdar, S.Hut., M.Si peneliti bidang ilmu kayu dan teknologi hasil hutan dan sebagai pemandu jalannya diskusi pada pelaksanaan webinar adalah seorang peneliti bidang silvikultur C. Andriyani Prasetyawati, S.Hut., M.Sc.
“Eboni atau dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan kayu hitam ini memiliki nilai ekonomi yg sangat tinggi di antara jenis-jenis kayu tropis dan merupakan satu kekayaan flora hutan Sulawesi sebagai bagian dr wilayah Wallace. Menghasilkan corak kayu yg sangat artistik baik corak maupun warna yang indah strip kayu merupakan perpaduan warna hitam bergaris kemerah-merahan, kekuningan dan arah serat yang lurus dan rapih.” Jelas narasumber pada paparannya.
Corak kayu teras yang terbaik ditemukan pada lokasi Kasimbar, Sulawesi Tengah yang bertipe iklim kering D2. Lokasi dengan iklim yang basah mempunyai corak kayu teras di bawah kualitas kayu pada zona iklim kering, seperti yang ditemukan di TN Bantingmurung Bulusaraung, Cagar Alam Kalaena dan hutan lindung Parangloe, Sulawesi Selatan
Dalam diskusi tersebut narasumber menyampaikan beberapa hal salah satunya adalah populasi eboni yang semakin berkurang karena terus dieksploitasi tanpa mengindahkan aturan dan sanksi yang ditetapkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Harapan dari Obsesi seri #2 ini adalah, konservasi eboni ini tidak dapat diteliti sendiri namun memerlukan penelitian yg trintegrasi dari peneliti konservasi, ilmu kayu, pemuliaan, silvikultur baik untuk kualitas kayu, kecepatan pertumbuhan dan mempersingkat masa panen sehingga kualitas yg dhasilkan sama dengan kualitas kayu pohon eboni yang berumur hingga 100 tahun.
OBSESI seri#3 akan berlangsung minggu depan 27 Juli 2020, dengan tema yang sangat menarik yaitu Persuteraan alam yang akan membahas mengenai murbei hasil persilangan, rumah ulat percontohan,alat pengering kokon tenaga surya dan Kajian sosial ekonomi persuteraan alam.
Silahkan ajak teman-teman dan saudara pada obsesi ini pada link bit.ly/Obsesi3, silahkan siapkan pertanyaan terbaik teman-teman karena yang beruntung akan mendapatkan merchandise menarik dari para narasumber.
Salam Inovasi