Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pameran Pembangunan Sulsel Incorporated & Development Expo (SIDE) di Gedung Celebes Convention Center (CCC). Lokasinya berada di Tanjung Bunga (bagian belakang pantai losari).
Pameran kali ini mengusung Tema “Dengan kebersamaan kita tingkatkan kualitas pelayanan kebutuhan dasar masyarakat provinsi Sulawesi Selatan”,
SIDE 2012 ditujukan untuk promosi produk unggulan daerah di Sulsel dan kawasan regional timur Indonesia yang meliputi potensi daerah, fasilitas, kebijakan, infrastruktur, hingga pengelolaan sumber daya alam.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Tan Malaka Guntur selaku Ketua Penyelenggara dalam laporannya pada pembukaan pameran tersebut mengatakan bahwa maksud dan tujuan pameran pembangunan ini adalah sebagai ajang sosialisasi dan penyabarluasan informasi tentang kinerja pembangunan yang telah dicapai tahun ini.
Menurut Tan Malaka, pameran ini penting untuk dapat memberikan dorongan kepada masyarakat agar terus berkonstribusi mendukung pembangunan daerah. Karena pada dasarnya hasil pembangunan yang telah dilakukan pemerintah tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Itulah yang patut dibanggakan dari masyarakat Sulawesi Selatan.
Pameran Pembangunan Sulsel Incorporated & Development Expo (SIDE) berlangsung selama 4 hari dari tanggal 30 Agustus 2012 hingga 2 September 2012 dan dibuka langsung oleh Gubaernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo.
Balai Penelitian Kehutanan Makassar turut serta dalam pameran ini bergabung bersama dengan instansi vertikal kehutanan yang lain dan dinas kehutanan dalam satu Stan Kementerian Kehutanan.
Gubernur menyempatkan diri meninjau Stan Kementerian Kehutanan dan mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai alat Sensor Peringatan tanah longsor dari salah seorang staf BPK Makassar, H. Amrullah yang bertugas sebagai penjaga stan, Setelah melihat alat Sensor Peringatan tanah longsor ini diperagakan, Gubernur menyarankan agar alat ini cocoknya dipasang di gunung bawakaraeng.
4 produk unggulan BPK Makassar yang dipajang pada pameran kali ini adalah ;
1. Athus ver.3
Alat takar hujan sederhana, alat ini dibuat dengan tujuan agar kebutuhan akan data curah hujan dapat terpenuhi melalui pemasangan alat penakar hujan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan diberbagai tempat. Athus ver.3 telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi sebagai salah satu dari 102 Inovasi Paling Prospektif di Indonesia pada tahun 2010
2. Isomik Mk1
Merupakan isolat fungi mikoriza Arbuskula (Hasil isolasi dari lahan bekas tambang kapur). Mikoriza adalah asosiasi simbiotik antara fungi mikoriza dengan akar tanaman. Salah satu kelompok fungi mikoriza adalah fungi mikoriza arbuskula (FMA). FMA ini dapat berasosiasi dengan lebih dari 80 % jenis tanaman baik tanaman kehutanan, pertanian, holtikultura dan perkebunan.
Kegunaan fungi mikoriza :
Asosiasi fungi mikoriza pada akar tanaman akan memperluas bidang penyerapan akar sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara terutama P dan ketahanan tanaman terhadap kekeringan serta dapat meningkatkan resistensi terhadap serangan pathogen akar. Keuntungannya adalah memacu pertubuhan bibit, mempersingkat waktu di persemaian, meningkatkan persen tanaman yang hidup di persemaian dan lapangan terutama pada tanah kritis/tidak subur.
3. alat Sensor Peringatan tanah longsor
Peralatan ini adalah sensor untuk mendeteksi tanah longsor yang ditempatkan pada daerah yang beresiko tinggi untuk runtuh. Alat ini akan sangat berguna dalam mengurangi dampak negatif dari bencana yang mungkin akan terjadi.
4. dan satu alat baru ; Alat Peringatan Banjir dengan SMS.
Alat peringatan banjir dengan sms adalah suatu alat peringatan terhadap curah hujan yang tinggi berisiko banjir melalui layanan pesan singkat sms. Alat ini akan mengurangi dampak bencana banjir yang mungkin terjadi.
Cara kerja alat ini adalah Alat pengukur curah hujan otomatis akan mengukur intensitas CH setiap jam dan merekam data CH tersebut. Jika terjadi CH yang tinggi beresiko banjir Alat ini akan bekerja memberikan informasi melalui layanan pesan singkat atau SMS pada beberapa ponsel yang telah diregistrasi. Intensitas CH beresiko banjir pada suatu daerah atau tempat umumnya berbeda, sehingga waktu untuk peringatan bahaya banjirpun akan berbeda pula.
Pameran ini diikuti oleh 80 stand peserta yang terdiri dari 37 badan, dinas dan biro di lingkup pemrov Sulsel, 16 pemerintah kabupaten dan kota dan 12 intansi vertikal, BUMN dan swasta.