BPSILHK Makassar

BP2LHK Makassar satu-satunya Institusi Badan Litbang dan Inovasi pada SEMNAS KOMHINDO Ke- 4 Di Medan

BP2LHK Makassar (27/09/2018)_Satu- satunya Institusi Badan Litbang dan Inovasi KLHK yang berpartisipasi dalam Seminar Nasional Komunitas Manajemen Hutan Indonesia (KOMHINDO) Ke-4 Di Medan Sumatera Utara yaitu Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan(BP2LHK) Makassar. Kegiatan Seminar Nasional tersebut diikuti oleh perwakilan sejumlah Perguruan Tinggi di antaranya, Universitas Nusa Bangsa Bogor, Universitas Palangka Raya, Universitas Halu Uleo Kendari, Universitas Lampung, Universitas Kapuas Siantang Kalimantan Barat, Universitas Lambung Mangkurat Kalsel, Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Pattimura Ambon, Unismuh Palangkaraya, Universitas Jambi, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan  Universitas Tadulako.

Seminar yang berlangsung di Hotel Grandhika Setiabudi Medan pada tanggal 19 September 2018  tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi KPH dan perhutanan sosial dalam upaya mendukung keberhasilan pengelolaan hutan lestari yang didukung oleh Departemen Manajemen Hutan- Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, BPSKL Sumatera dan KOMHINDO.

Bertindak selaku Keynote speaker pada seminar tersebut yaitu Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera, Prof. Dr. Didik Suhardjito, MS, (IPB), Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, MS selaku ketua KOMHINDO periode 2016-2018 dan Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc (forum KPH). Pada sesi presentasi makalah Tercatat kurang lebih 39 makalah yang terbagi dalam 2 sesi dan 3 ruangan terpisah.

pada Seminar KOMHINDO tersebut dihadiri oleh 4 peneliti BP2LHK Makassar dengan memaparkan   5 Judul/paper hasil penelitian.  Materi yang dipaparkan oleh peneliti BP2LHK Makassar adalah Pengelolaan Ekowisata Leang Londrong Berbasis Desa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan oleh Nur Hayati dan Manfaat Ekonomi Damar bagi Masyarakat di Sekitar Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL Larona Malili mewakili Rini Purwanti yang tidak sempat hadir, Membangun Kemitraan Kehutanan pada Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus  (KHDTK) Mengkendek oleh Abd. Kadir Wakka, Strategi Petani Sutera di Kabupaten Soppeng dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga oleh Nurhaedah Muin dan Model Rehabilitasi Ekosistem Mangrove untuk menunjang Kehidupan Masyarakat Pesisir oleh Heru Setiawan.

Beberapa catatan penting yang dihasilkan dari Seminar Nasional KOMHINDO Ke- 4 di Medan yaitu:

  • Pembentukan KPH untuk pengelolaan kawasan hutan di tingkat tapak merupakan langkah tepat menuju hutan yang lestari dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan
  • Peran akademisi maupun peneliti yang diharapkan adalah selain melakukan riset yang sifatnya konvensional (monodisiplin), perlu pula melakukan atau terlibat dalam riset-riset aksi yang transdisiplin, melakukan pendampingan/ fasilitasi masyarakat, serta aktif berpartisipasi dalam forum-forum dan gerakan.
  • Peran KPH ada dua, yaitu : Pelayan publik (masyarakat) dan bisnis sehingga tidak hanya fokus kepada bisnis (Profit). KPH diharapkan punya inisiatif untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya untuk pengembangan hutan lestari ***(IKI)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top