Kota Ambon yang terletak pada posisi 30 – 40 Lintang Selatan dan 1280-1290 Bujur Timur dipilih sebagai lokasi sosialisasi IPTEK BPK Makassar pada tanggal 3 sampai 6 Oktober 2012. Kota Ambon memiliki daratan seluas 359,45 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 331.254 jiwa. Kota Ambon sebagian besar terdiri dari daerah berbukit yang berlereng terjal seluas ± 186,90 km2 atau sekitar 73%, kondisi geologi, tanah, sosial ekonomi dan intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan daerah ini sangat rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Dalam 3 bulan terakhir ini lebih dari 30 orang meninggal dunia, ribuan penduduk mengungsi dan ratusan rumah rusak akibat kedua bencana ini.
Kepala BPK Makassar menugaskan Kepala Seksi Data dan Informasi, Drs. Bahruddin dan Peneliti Konservasi Sumberdaya Hutan, Hasnawir, S.Hut, M.Sc, Ph.D untuk melaksanakan sosialisasi IPTEK di Kota Ambon. Dua alat diperkenalkan dalam sosialisasi ini yaitu sensor peringatan tanah longsor dan alat peringatan dini terhadap banjir melalui SMS (Short Message Service). Sosialisasi dilaksanakan dengan presentasi bencana alam dan peragaan alat di Ruang Rapat Walikota Ambon. Dalam presentasinya Hasnawir menyampaikan kasus-kasus bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nepal, Mexico, Jepang dan Korea, dan membandingkan kasus-kasus bencana banjir dan tanah longsor yang ada di Indonesia. Dalam presentasi ini digambarkan pula teknik mitigasi bencana banjir dan tanah longsor yang dapat diaplikasikan di Kota Ambon. Respon positip dan ketertarikan untuk mengetahui lebih jauh tentang mitigasi banjir dan tanah longsor terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh peserta sosialisasi, termasuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon, Tjokro Broery, ST. Selain bertanya, beliau menyampaikan harapan agar dapat membangun kerjasama dengan BPK Makassar untuk mitigasi bencana tanah longsor dan banjir di Kota Ambon.
Kegiatan sosialisasi IPTEK ini diakhiri dengan peninjauan lokasi kejadian bencana tanah longsor yang padat pemukiman di Kecamatan Sirimau bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon.