BP2LHK Makassar – Hujan mengawali hari, tak menyurutkan semangat para pramuka rimbawan untuk mensukseskan Bulan Bakti untuk Saka Wana Bakti ke 37 dan Saka Kalpataru ke 7 cabang Kota Makassar. Dengan tema “Pramuka dan Perempuan Menanam untuk Kelestarian Pesisir”.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Saka Wanabakti Cabang Kota Makassar bekerjasama dengan Forum Fungsional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan dan Pengurus Daerah IKA SKMA Sulawesi Selatan dalam melakukan aksi penanaman 1.500 anakan mangrove yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2020 yang berlokasi di objek Ekowisata Mangrove Lantebung Makassar.
Kegiatan diikuti kurang lebih sebanyak 70 peserta dari berbagai unsur Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Soppeng bersama dengan kelompok masyarakat Lantebung dilanjutkan dengan penyerahan bibit dari Kapinsaka Saka Wana Bakti Cabang Makassar kepada Ketua Kwarcab Makassar diikuti penanaman oleh peserta.
Acara juga dihadiri Kepala BPKH Wilayah VII dan jajarannya, Kepala BPPHLHK Sulawesi dan jajarannya, Kepala SMKK Makassar, Pimpinan dan anggota Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Kwarcab Kota Makassar. Kepala BPDAS HL JS, Kadishut Provinsi Sulsel, Balai PPI Sulawesi, BTN Babul, Balai Litbang LHK Makassar, BPHP, BPTH, BTN Takabonerate dan Pengda IKA SKMA Sulsel, FORSi Sulselbar serta para mitra pendukung dan media.
Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc selaku pimpinan saka wana bakti kota makassar membuka secara simbolis kegiatan bulan bakti ini.
Thomas sangat berterima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dalam penanaman mangrove ini. Selain kegiatan menanam, juga dilakukan pembagian hand sanitizer untuk peserta yang hadir sebagai bagian dari protokol kesehatan mencegah penularan covid 19.
Apresiasi penghargaan Kalpataru kategori pengabdi lingkungan hidup untuk kota Makassar diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan kepada Dg Saraba di Manggala Wanabakti Jakarta
Kegiatan ini jatuh bersamaan dengan hari ibu, sehingga giat hari ini bertemakan perempuan dan merupakan penghargaan terhadap ibu.
“Pentingnya pelestarian mangrove untuk fungsi lindung dan konservasi dikawasan pesisir yang merupakan kawasan ekosistem esensial untuk biota laut dan koridor satwa liar seperti burung. Penanaman Mangrove juga dilakukan sebagai program pemulihan DAS. Pantai memiliki banyak memiliki potensi, diantaranya adalah Ekowisata Mangrove,” tutup Thomas
Koordinator Wilayah UPT KLHK Sulawesi Selatan, Dr Darhamsyah selaku Kepala P3E Sulawesi dan Maluku menuturkan, apabila berkunjung ke lokasi wisata seperti di Lantebung kita perlu betul-betul menikmati dan memperhatikan alam sekeliling. “Bunyi alam adalah musik alami memiliki irama yang indah. Riset menunjukkan bahwa orang yang mempunyai hubungan atau keterhubungan dengan alam yang kuat akan memilki fisik dan mental yang kuat.
“Menjaga interkoneksi antara manusia dan alam agar bumi terjaga kelestariannya termasuk pantai pesisir yang bebas sampah plastik,” singkat Darhamsyah.
Ketua Kwarcab Kota Makassar Dr.M.Iqbal Suhaeb, SE, MT, selaku Plt Walikota Makassar mengatakan pramuka sejak lahir ditanamkan jiwa peduli pada alam. Ketua gerakan Pramuka Kwarcab Kota Makassar menyampaikan sukacitanya karena Ekowisata Mangrove Lantebung telah diakui secara nasional. Tentu saja tanpa kerjasama antar kelompok masyarakat yang kerja sama yang baik sehingga ekowisata ini dapat terwujud dan tidak menjadi hutan beton. ***AS dan SR