BP2LHK Makassar(24/01/2020)_Mengawali tahun 2020, Tim PLTMH BP2LHK Makassar kembali melakukan pendampingan pengembangan Pembangikit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) untuk masyarakat disekitar kawasan hutan pada tanggal 11 sampai 13 Januari 2020. Kali ini pendampingan pengoperasian PLTMH di Dusun Biluwonga Desa Mongilo Utara Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango Propinsi Gorontalo, yang merupakan program pengembangan PLTMH Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Ini adalah tahapan akhir dari rangkaian pendampingan yang dilakukan tim PLTMH BP2LHK Makassar.
Sebelumnya pada bulan Juni 2019, tim PLTMH BP2LHK Makassar membantu Balai TNBNW untuk melakukan studi kelayakan rencana pengembangan PLTMH di desa Mongilo Utara yang merupakan salah satu desa penyangga TNBNW. Hasilnya terdapat lokasi yang layak dikembangkan untuk PLTMH di Dusun Biluwango guna memenuhi kebutuhan energi listrik sekitar 30 rumah di dusun tersebut. Kerena debit air yang tersedia relative kecil, daya masksimal yang bisa dibangkitkan hanya sekitar 4000 – 5000 watt.
Saat ini PLTMH tersebut telah berfungsi namun belum mampu berfungsi selama 24 jam karena kecilnya debit aliran akibat kemarau berkepanjangan. Tutupan lahan yang menjadi cathment area lokasi PLTMH yang didominasi kebun jagung diduga menjadi penyebab kecilnya debit aliran di musim kemarau. Untuk itu diperlukan pengaturan tertentu dalam pengoperasiannya dan kelembagaan kelompok pengelola harus berjalan dengan baik.
Meskipun demikian, dengan berfungsinya PLTMH tersebut masyarakat dusun Biluwonga sangat bersyukur, “Alhamdulillah, kami bersyukur dan tidak menyangka air sungai yang kecil tersebut bisa menghasilkan listrik” kata Abdul Kadir, tokoh masyarakat Biluwonga. “Alhamdulillah sudah terang, dengan adanya bantuan dari kehutanan, terima kasih dan sangat bersyukur dengan bantuan ini” kata Wahyudi, ketua kelompok pengelola PLTMH Biluwonga.
Sementara itu pihak Balai TNBNW meminta kepada Tim PLTMH BP2LHK Makassar untuk memastikan masyarakat khususnya pengelolah dan operator paham mengenai system pengoperasian PLTMH tersebut. Selanjutnya dengan adanya PLTMH di dusun Biluwonga ini diharapkan masyarakat akan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan hutan, perlahan bisa memperbaiki sistem dan pola tanam jagung di wilayahnya. Kegiatan ini diharapkan juga bisa menggerus keinginan masyarakat untuk memperluas area perkebunannya hingga membuka kawasan hutan yang akan mempengaruhi ketersediaan air dan tentu saja berpengaruh juga terhadap kelangsungan PLTMH mereka. ***(Saad)