BP2LHK Makassar– Konferensi Internasional para peneliti atau dikenal dengan sebutan INAFOR (International Conference of Indonesia Forestry Researchers) media jejaring global yang menyatukan lebih dari 2.500 peneliti kehutanan dan lingkungan.
INAFOR 2021 kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, konferensi internasional ini dilangsungkan secara daring via aplikasi online conference Zoom pada 7- 8 September 2021. Tapi kondisi tersebut tidak menurunkan semangat para peneliti untuk mempresentasikan sains dan instrumen terbaru untuk solusi perbaikan lingkungan, ketahanan bencana, kesejahteraan sosial, peningkatan manfaat dari hutan, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Termasuk juga untuk menghadapi pandemi Covid-19.
The 6th INAFOR 2021 mengusung tema Greener Future: Environment, Disaster Resilience and Climate Change juga mengusung subtema yang akan dipresentasikan oleh 20 pembicara utama dan 162 presenter. Kelima subtema tersebut yaitu:(1) Peningkatan kualitas lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik; (2) Pengelolaan hutan dan sumber daya alam guna pemenuhan pemanfaatan hutan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan; (3) Peningkatan kapasitas ketahanan bencana dan perubahan iklim; (4) Pelibatan sosial ekonomi lingkungan dan kehutanan untuk kesejahteraan sosial yang lebih baik; dan (5) Upaya memotong rantai penularan Covid-19 dan penanganan dampak kesehatan dan ekonomi.
Dr.Ir.Siti Nurbaya, M.Sc Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang membuka kegiatan ini mengungkapkan bahwa “Melalui The 6th INAFOR 2021 ini, diharapkan dapat muncul temuan baru sains, teknologi, dan rekomendasi standar instrumen pengelolaan lingkungan dan kehutanan yang lebih baik. Selain untuk mendorong perbaikan lingkungan dan kelestarian hutan, juga menjadi acuan bagi masyarakat umum, pemerintah daerah dan swasta yang ingin mengembangkan usaha di bidang lingkungan dan kehutanan,”
Peneliti Balai Litbang LHK Makassar juga ikut serta dalam ‘pesta’ para peneliti tersebut dengan mewakilkan 6 peneliti di Stream 1, 2 ,3 dan 4 yaitu:
1. Indra A.S.L.P.Putri dengan judul makalah (Stream 1)
– Water quality analysis of Pattunuang Asue Nature Tourism Object – Bantimurung Bulusaraung National Park
2. Fajri Ansari dengan judul makalah (Stream 1)
– The condition of the springs used by the community in Gowa Regency and efforts to conserve
3. Tri Sayektiningsih dengan judul makalah (Stream 2)
– An overview of international trade of Macaca fascicularis from Indonesia based on CITES trade database
4. Nur Hayati dengan judul makalah (Stream 3)
– Potential impacts of dam construction on environment, social and economy based on community perceptions.
5. Wahyudi Isnan dengan judul makalah (Stream 4)
– Willingness To Pay Estimation of Microhydro Power Plant User for Hydrological Ecosystem Services in North Buton Wildlife Reserve Area
6. Nurhaedah Muin dengan judul makalah (Stream 4)
– The potential for increasing the productivity of Indonesian silk farmers in the covid-19 pandemic era.
The 6th INAFOR 2021 yang merupakan buah prakarsa dari BSILHK ini menjadi wahana strategis untuk mempromosikan dan memastikan bahwa sains dan teknologi menjadi basis pembangunan standar instrumen lingkungan hidup dan kehutanan.(*)