BPK Makassar (Luwu Timur, 26/03/2015)_ Dalam rangka peningkatan kemanfaatan IPTEK Kehutanan di KPHL Larona Malili dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Malili gandeng BPK Makassar menggelar workshop Pengolahan Nira Aren menjadi Produk Nata Pinnata pada hari Kamis (26/03/2015) dan Jumat (27/03/2015) yang bertempat di Aula Kantor Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur.
Workshop yang diikuti oleh 40 Orang yang berasal dari kelompok masyarakat yang bermukim disekitar kawasan Hutan Ledu-ledu Kec. Wasuponda yang mengelola Nira Aren di buka oleh Wakil Bupati Luwu Timur H. Muh Thoriq Husler di dampingi Ir. Turbani Munda, M.Hut mewakili Balai Penelitian Kehutanan Makassar. Dalam sambutannya Thoriq mengajak seluruh peserta pelatihan agar mengikuti dengan baik kegiatan ini. “Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana cara membuat produk nata pinnata yang bersumber dari Nira Aren sehingga tidak terbatas pada pembuatan gula merah dan minuman tradisional saja” tambah Thoriq.
Pada hari pertama Ir. Mody Lempang, M.Si selaku Narasumber menyampaikan materi pelatihan cara memproduksi nata pinnata yang meliputi pengenalan bahan dan alat yang digunakan serta tahapan produksi nata pinnata. Tahapan produksi nata pinnata dilakukan dalam tiga tahapan yaitu : reproduksi starter (bibit), produksi nata pinnata lembaran dan produksi nata pinnata kemasan. Setelah ishoma, acara kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan starter (bibit). Pada hari kedua dilanjutkan dengan praktek produksi nata pinnata lembaran dan produksi nata pinnata kemasan.
Peserta pelatihan sangat antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan yang di laksanakan selama 2 hari. “Selama ini para peserta hanya mengetahui nata de coco yang terbuat dari air kelapa, ternyata nira aren juga dapat dimanfaatkan menjadi nata pinnata” kata Martinus saat diwawancarai selepas penutupan workshop. Setelah pelatihan ini diharapkan para peserta dapat mengadopsi apa yang diajarkan oleh Narasumber sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat, tambah Martinus. ***(AS)