BP2LHK Makassar (6/7/2018)_ Karakter landscape Sulawesi yang didukung oleh perubahan iklim, sangat berdampak system kehidupan didalamnya. Selain pengaruh bagi masyarakat, perubahan iklim juga berdampak pada keanekaragaman hayati. Menurunnya intensitas hujan dan meningkatnya temperature rata-rata telah menurunkan keanekaragaman spesies flora dan fauna di Sulawesi baik yang di darat maupun yang di laut, meskipun dampak yang ditimbulkan belum dapat dikuantitatifkan secara pasti akan tetapi dampak tersebut sudah dapat dirasakan. Oleh karenanya, penilaian terhadap dampak perubahan iklim dan upaya mengentisipasinya sangat diperlukan dalam membangun ketahanan iklim di Wilayah Sulawesi yang merupakan Kawasan Wallacea yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya.
Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Natural Heritage, Biodiversity, and Climate Change Universitas Hasanuddin menyelenggarakann Workshop Ahli Perubahan Iklim Indonesia Regional Sulawesi dengan tema “Dampak Perubahan Iklim di Kawasan Wallacea”. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak perubahan iklim dan mendiskusikan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi untuk menbangun ketahanan iklim di region Sulawesi. Keluaran yang diharapkan dari workshop ini adalah dapat dipetakannya keragaman kapasitas yang dimiliki stakeholders, untuk selanjunya dapat dilakukan berbagai program dalam mengatasi dampak perubahan iklim khususnya di region Sulawesi.
Peserta workshop merupakan para ahli, akademisi, dan praktisi perubahan iklim yang telah mengirimkan naskah penelitian dan telah lulus seleksi untuk presentasi dan naskahnya diterbitkan dalam prosiding workshop yang berjumlah 20 orang. Selain peserta dari penjaringan tersebut, diundang pula peserta yang merupakan stakeholder lainnya yang terkait dengan perubahan iklim yang berasal dari kalangan pemerintah, akademisi, dan mahasiswa. Peserta dari Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkugan Hidup dan Kehutanan Makassar (BP2LHKM) ada 5 orang terdiri dari 4 orang penelitian dan Kepala Balai.
Dalam Workshop Ahli Perubahan Iklim Indonesia Regional Sulawesi dengan tema “Dampak Perubahan Iklim di Kawasan Wallacea” yang dilaksanakan di Hotel Novotel Makassar tanggal 4 Juli 2018 telah dipresentasikan sebanyak 20 topik yang terdiri dari 12 topik presentasi oral yang dibagi 3 kelompok presentasi sesi parallel dan 8 topik presntasi poster.
Pada Workshop tersebut Peneliti dari BP2LHKM membawakan 5 topik yaitu 2 topik presentasi oral dan 3 topik presentasi poster. Topik presentasi oral yang dibawakan oleh Nur Hayati, S.P, M.Sc dan Indah Novita Dewi, S.Pi., M.Si ialah mengenai Adaptasi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih dan Potensi Kehilangan Cadangan Karbon Akibat Kebakaran Lahan pada Tipe Tutupan Lahan Savana oleh Heru Setiawan, S.Hut., M.Sc. Topik presentasi poster mengenai Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Pulau Tanakeke Terhadap Perubahan Iklim oleh Rini Purwanti, S.Hut., M.Sc., Strategi Adaptasi dan Mitigasi Masyarakat Sutera Alam trehadap Perubahan Iklim oleh Nurhaedah M., S.P., M.Si., dan Anomali Iklim Berdampak pada Produktivitas Beberapa Jenis Tanaman oleh Ir. Merryana Kiding Allo, M.P.
Diharapkan melalui workshop tersebut dapat dibangun kerjasama dengan berbagai pihak (StakeHolders) dan berbagai lintas keilmuan agar bisa saling belajar dan menentukan arah bersama mitigasi dan adaptasi perubahan iklim khususnya regional Sulawesi, mengingat luasnya dampak perubahan iklim. ***(IKI)