BP2LHK Makassar(3/09/2019)_International Conference of Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) 5th tahun 2019. Balai Litbang LHK Makassar mengirimkan Penelitinya pada acara International bergengsi untuk para Peneliti / Ilmuwan Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Indonesia ini yang mempertemukan kurang lebih 2,500 peneliti-peneliti dari 50 organisasi dari 20 negara untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam penelitian kehutanan dan lingkungan.
INAFOR 2019 berlangsung di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat selama 4 Hari(27-30 Agustus 2019) . Terdapat begitu banyak serangkaian kegiatan yang berlangsung pada acara ini yaitu International Conference, Pameran,Photo Contest,dan Innovation Award. INAFOR ke 5 kali ini bertema “Menegakkan Restorasi Hutan dan peningkatan Kualitas Lingkungan untuk Penghidupan Berkelanjutan dan Manfaat Sosial Ekonomi.”.
Terdapat lima sub tema yang diangkat pada INAFOR 2019 ini adalah: (1) Adopting the renewable bioenergy and waste utilization to support circular economy and sustainable environment; (2) Innovative solution for managing tropical forest and conserving biodiversity to support SDG; (3) Translating science into climate policy and action; (4) managing forest genetic resources in changing environment and landscape; (5) The role of science and technology to support the improvement of environmental quality.
Balai Litbang LHK Makassar sendiri memaparkan beberapa Paper/ Oral Presentation Presentation yaitu 1) Challenges in initiating sustainable Tarsius fuscus creative ecotourism at bantimurung Bulusaraung National Park oleh Indra ASLP ; 2) Benefit and Perceptions of People Towards Karst in Pangkep District, South Sulawesi oleh Nur Hayati dan Indah Novita Dewi ; 3) Soil quality evaluation of Mulberry land at silk industry center in South Sulawesi Oleh Heri Suryanto dan C.Andriyani Prasetyawati; 4) Ebony (Diospyros celebica Bakh) conservation oleh Merryana Kiding Allo, dan Baharuddin Nurkin; 5) Performance assessment of KOMBI, Energy-Saving Biomass Stove : A Gender Friendly Technology for Rural and Semi Urban Communities oleh Hunggul YSH Nugroho, Muh Saad, Wahyudi Isnan, dan Ade Suryaman. Juga terdapat pada Poster Viewing and Presentation yaitu 1) Management and Cultivation of Ebony (Diospyros celebica Bakh) oleh Didin Al faizin dan Suhartati mendapatkan juara ketiga sebagai Best Poster Presenter pada Poster Viewing session.
Selain Best Poster Presenter, Salah satu Peneliti BP2LHK Makassar kembali berhasil menorehkan prestasi pada ajang bergengsi ini yaitu Ir. Hunggul YSH Nugroho, M.Si berhasil menjadi penerima Innovation Award Tahun 2019 untuk kategori Life Time Achievement. Inovasi-inovasi yang telah dibuat telah menjadi manfaat bagi masyarakat dan membuatnya menerima begitu banyak prestasi dan award salah satunya 5 (lima) terbaik pegawai Negeri Sipil Inspiratif pada tahun 2018.
Dengan berlangsungnya kegiatan Inafor 5th ini dapat menjadi wadah bertukar informasi dan diskusi ilmiah dalam rangka memperbarui arah Litbang dan Inovasi serta mencari solusi mengatasi permasalahan bidang lingkungan hidup dan kehutanan. ***(IKI)