Dalam upaya memperkuat pengelolaan hutan yang berkelanjutan, Pusat Studi dan Pengelolaan Hutan (Pustarhut) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan melalui AFoCO Project 023/2021 telah mengadakan Rapat Share Learning dan Lokakarya.Kegiatan ini menghasilkan berbagai pengetahuan dan pengalaman penting, termasuk di antaranya Pembangunan Plot Demonstrasi (Demplot) di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bulusaraung.
Kerja sama ini tidak hanya penting sebagai wujud sinergi antara pihak-pihak terkait, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam peningkatan kapasitas pengelolaan hutan, terutama di wilayah KPH. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari kerja sama ini diharapkan bisa disebarluaskan dan diimplementasikan di tingkat KPH secara lebih luas guna memperkuat manajemen hutan di daerah tersebut.
Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Abd. Qudus Toaha, S.Hut., MP., perwakilan dari Balai Penerapan Standar Instrumen dan Lingkungan Hidup Kehutanan (BPSI LHK) Makassar. Dalam paparannya, beliau menyampaikan materi terkait Keberhasilan dan Tantangan Pembangunan Demplot Agroforestri Karst di KPH Bulusaraung.
Demplot agroforestri ini dibangun di atas lahan seluas 13 hektar, dan melalui lokakarya tersebut, dijelaskan secara rinci mengenai teknis dan tahapan yang telah dilakukan dalam proses pembangunan. Mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pengelolaan lahan dengan memperhatikan keunikan kawasan karst yang menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, kendala-kendala yang dihadapi selama pembangunan demplot juga diungkapkan, termasuk di antaranya kondisi lahan yang sulit diolah, keterbatasan sumber daya, dan kondisi lingkungan yang khas. Namun, narasumber juga memberikan solusi-solusi untuk menghadapi kendala tersebut, baik dari segi teknis maupun pendekatan pengelolaan.
Pada akhir presentasi, dia juga menyampaikan progress terbaru dari pertumbuhan tanaman di demplot tersebut, berdasarkan pengukuran terakhir yang dilakukan. Proyek agroforestri ini menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan berbagai jenis tanaman yang berhasil tumbuh dan berkembang meskipun menghadapi tantangan lingkungan yang cukup berat.
Tidak hanya itu, dalam lokakarya tersebut juga diberikan rekomendasi kegiatan pemeliharaan demplot untuk kelanjutan pengelolaan kawasan tersebut. Kegiatan pemeliharaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa tanaman-tanaman yang telah ditanam dapat tumbuh secara optimal dan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi ekonomi, ekologi, maupun sosial bagi masyarakat sekitar.
DAMPAK DAN HARAPAN DARI HASIL KERJA SAMA
Dari hasil-hasil yang dipaparkan dalam lokakarya ini, kerja sama antara Pustarhut dan DLHK Sulawesi Selatan melalui AFoCO Project 023/2021 menjadi bukti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat pengelolaan hutan di Indonesia. Pembangunan demplot agroforestri karst di KPH Bulusaraung diharapkan dapat menjadi model pengelolaan hutan yang berkelanjutan, yang dapat direplikasi di kawasan hutan lainnya.
Dengan adanya implementasi yang kuat di tingkat KPH, hasil dari kerja sama ini dapat memperkuat kapasitas pengelolaan hutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, serta menjaga keseimbangan ekosistem yang ada. Hasil dan rekomendasi yang telah dihasilkan dari kerja sama ini perlu terus disosialisasikan agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas.