BPK Makassar (Makassar, 02/03/2016)_Para Penyuluh Kehutanan, Widyaiswara, Peneliti, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Teknisi Litkayasa memadati ruang pertemuan Balai Penelitian Kehutanan Makassar pada Rabu (2/3). Tercatat lebih dari 60 orang yang tergabung dalam Forum Fungsional Tertentu LHK Sulawesi hadir pada pertemuan rutin yang berlangsung sekitar 3 jam. Peserta yang hadir berasal dari BPDAS Jeneberang-Walanae, BPTH Sulawesi, BPA, BDK Makassar, BP2HP, SMK Kehutanan, BP3K Maros dan BPK Makassar yang bertindak sebagai tuan rumah.
Pertemuan dibuka oleh Kepala Seksi Data Informasi dan Kerjasama BPK Makassar, Ir. Turbani Munda, M.Hut mewakili Kepala Balai yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Turbani menyampaikan bahwa pertemuan forum komunikasi antar peneliti, penyuluh dan widyaiswara merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama antar Unit Pelaksana Teknis Kementerian LHK lingkup Sulawesi Selatan untuk melaksanakan pertemuan secara berkala untuk saling berbagi pengalaman dan pertukaran informasi yang aktual dengan tujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi forum fungsional tertentu.
Pada pertemuan ini disampaikan presentasi dan diskusi 3 makalah yang di pandu oleh Dr. Abd. Kadir W. Materi yang disampaikan dalam pertemuan tersebut adalah :
- Pengembangan Pemanfaatan Hasil Air untuk kesejahteraan masyarakat oleh Ir. Hunggul Yudono, SHN, M.Si (BPK Makassar)
- Perkembangan siswa dan lulusan SMK Kehutanan oleh Drs. Ahmad Syihabi (SMK Kehutanan)
- Tinjauan Terhadap Pengelolaan Hutan Diklat oleh Yandi (BDK Makassar)
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab/diskusi. “Penyampaian hasil-hasil litbang kepada pengguna dapat ditindaklanjuti dalam bentuk formal dan non formal”, ungkap Hunggul menjawab pertanyaan dari salah seorang peserta yang bertanya tentang bagaimana pihak BPK Makassar menyampaikan hasil-hasil litbang kepada masyarakat pengguna (user).
“Penyampaian dalam bentuk informal dapat dilaksanakan dalam media sosial : Facebook, email, whats app dll sedangkan penyampaian hasil litbang secara formal dalam bentuk : Gelar Teknologi, Seminar, surat menyurat dan sosialisasi”, tambah Hunggul.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir pertemuan, para peserta aktif memberikan tangggapan/masukan terhadap hasil yang dipaparkan oleh para narasumber.
“Moment ini sebagai perjalanan awal, kedepan forum ini jangan hanya dibangun dengan presentasi tetapi dengan berbagi inovasi”, kata Anriani pengawas SMK Kehutanan Makassar saat memberikan saran dan masukan. ***(SYF)