Sobat BPSI,
KHDTK Malili yang dikelola oleh BPSI LHK Makassar, menjadi saksi bisu bagi mahasiswa magang yang telah menutup babak pembelajaran mereka di jantung hijau Sulawesi. Dalam dentuman hening pepohonan dan suara angin yang berbisik di antara dedaunan, para mahasiswa ini menuntaskan langkah mereka di jalur yang dirintis bukan sekadar untuk mempelajari, namun juga merasakan denyut kehidupan hutan yang tak berkesudahan.
Mereka datang sebagai pembelajar, dan pergi sebagai tunas rimbawan yang mulai mengerti makna sejati dari alam yang mereka pelajari. Di sini, di BPSI LHK Makassar khususnya di KHDTK Malili, mereka tak hanya belajar tentang spesies pepohonan dan ekosistem yang rumit, namun juga menggali arti keberlanjutan, menemukan solusi sebuah permasalahan, juga tentang bagaimana mengikat hidup manusia dengan harmoni alam, menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan kelestarian.
Penutupan kegiatan magang ini bukanlah akhir, melainkan sebuah awal perjalanan panjang. Para mahasiswa ini kini membawa bekal pengetahuan, pengalaman, dan harapan. Harapan untuk menjadi penjaga—penjaga bagi hutan yang merintih, penjaga bagi bumi yang membutuhkan kasih. Dunia rimbawan yang menanti mereka bukan hanya sekadar dunia pekerjaan, melainkan panggilan jiwa, untuk setia pada hijau yang memberi napas bagi kehidupan.
Dalam langkah terakhir mereka meninggalkan magang di KHDTK Malili BPSI LHK Makassar, teriring doa semesta agar tunas ini dapat tumbuh menjadi pohon-pohon peneduh masa depan. Mereka kini tahu, di hadapan dunia yang terus berubah, perjuangan menjaga kelestarian bukanlah sekadar ilmu di atas kertas, melainkan hasrat untuk tetap berdiri di garis depan, menahan gempuran kerusakan, mengayomi dunia dengan cinta yang mereka pelajari dari setiap ranting dan akar yang pernah mereka telusuri.
Dan meskipun mereka telah berpamitan dari BPSI LHK Makassar, mereka meninggalkan jejak yang menginspirasi, bahwa keberanian untuk belajar dari alam, dan kesetiaan untuk menjaganya, adalah sebuah warisan yang harus terus ditumbuhkan—agar kelak mereka bisa menjadi pohon besar yang memayungi dunia dari krisis yang menghampiri.