BP2LHK Makassar (Pangkep, 06-08-2018)_Senja di Kawasan Bumi Perkemahan Tonasa Park, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep tidak menyurutkan semangat para pramuka muda untuk mengadakan kegiatan karnaval budaya. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta dengan masing-masing kreasi dan baju adat yang telah dipersiapkan untuk mengelilingi kawasan bumi perkemahan dan berakhir di lapangan Tonasa Park.
Acara penutupan kegiatan Perkemahan Bakti Saka Wana Bakti dan Saka Kalpataru Regional Sulawesi dan Maluku tahun 2018 dimulai dengan Hymne Satya Darma Pramuka, setelah itu dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Kwarda Gerakan Pramuka Sulawasi Selatan.
Dalam laporannya selaku ketua panitia, Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc mengatakan ekosistem karst Pangkep menjadi saksi dinamika dan romantika penyelenggaraan serangkaian kegiatan Pertikawan yang dihadiri oleh 1.500 orang peserta dari tanggal 1 s.d 5 Agustus 2018. Seluruh kegiatan dalam Giat Saka Wana Bakti (Reksa Wana, Guna Wana, Tata Wana dan Bina Wana) dan Giat Saka Kalpataru (3R / Reduce Reuse Recycle, Perubahan Iklim dan Keanekaragaman Hayati) telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Thomas berharap kepada seluruh Peserta Pertikawan untuk dapat menjadi kader-kader pemimpin yang rendah hati dalam melayani di masa depan.
Kesan dari salah satu peserta Pertikawan asal Maluku mengatakan “kami akan menjadi kader-kader yang akan melanjutkan apa yang diberikan dari materi-materi yang ada disini dan akan kami sampaikan di sekolah kami masing-masing. Terima kasih buat seluruh panitia kegiatan Pertikawan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah menyelenggarakan kegiatan Pertikawan di Bumi Perkemahan Tonasa Park ini dan kami berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan dalam rangka menimba ilmu kepramukaan secara bersama-sama”.
Dalam sambutannya selaku Wakil Ketua Kwarcab Pangkep, Ahmad Anshari, S.Pd, MP menjelaskan bahwa Pangkep ini adalah sekepang tanah surga yang dititipkan Allah SWT kepada kita semua dan semenjak adik-adik peserta Pertikawan datang kesini, gunung-gunung karst tersenyum untuk menyambut kehadiran seluruh peserta Pertikawan.
“Dari detik ke detik, jam ke jam bahkan hari ke hari, tidak terasa waktu selama lima hari kita berada disini berkegiatan, berkumpul, berbagi suka dan duka, berbagi canda, mendapatkan ilmu pengetahuan dan itu semua demi anak bangsa yang akan melanjutkan tonggak kepemimpinan negeri ini yang dilakukan dengan ikhlas oleh seluruh peserta, panitia pendamping dan pembina sehingga kegiatan Pertikawan ini berlangsung dengan baik.” ungkap Ahmad Anshari
Kepala Pusat P3E Sulawesi Maluku selaku Koordinator UPT Kementerian LHK Sulawesi Selatan Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si sebagai pembuka mengatakan bahwa hari boleh siang, sore, malam bahkan tengah malam, tetapi semangat tetap semangat pagi. Akhirnya kita sudah berada di penghujung kegiatan ini, dan saya sangat terharu dengan seluruh peserta terutama pada kegiatan karnaval budaya dengan keberagaman baju adat dan kreasi masing-masing daerah yang sangat bersemangat dalam mensukseksan acara Pertikawan ini.
Dalam arahan dan bimbingan Dr. H. Rahmansyah, M.Si selaku Sekertaris Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan mengatakan agar selalu menjaga kekuatan dan kebersamaan gerakan pramuka maka di masa mendatang akan merasakan manfaat dari kegiatan perkemahan ini. Untuk semua kebaikan yang sudah dilakukan oleh Pimpinan Satuan Karya Wana Bakti dan Kalpataru, Rahmansyah mengajak kepada seluruh peserta untuk menyanyikan lagu “Terima Kasih Kaka” sebagai persembahan ucapan terima kasih dan rasa bangga kita semua kepada jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas terselenggaranya kegiatan Pertikawan ini dengan baik dan lancer.
Sebagai tindak lanjut dari kebangkitan awal satuan karya khususnya Wana Bakti yang merupakan satuan karya yang paling awal sedangkan Kalpataru merupakan satuan karya yang paling bungsu yang ada di gerakan pramuka dimana dengan adanya kegiatan ini semangat dan keinginan kita untuk menularkan kebaikan dalam mengembangkan minat peserta didik khususnya penegak dan pandega untuk memahami dan mendalami satuan karya ini bisa lebih baik ke depan, tambah Rahmansyah.
Akhir kata, falsafah orang Bugis Makassar menyebutkan “Teako baiki, punna teako ni calla“ yang artinya jangan berkegiatan kalo tidak mau dikoreksi atau diperbaiki karena koreksi merupakan bagian kesempurnaan untuk kegiatan di hari-hari mendatang. Selanjutnya Sekertaris Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan mencabut kapak sebagai pertanda secara resmi ditutupnya kegiatan Perkemahan Bakti Saka Wana Bakti dan Saka Kalpataru Regional Sulawesi Maluku tahun 2018 di Bumi Perkemahan Tonasa Park.
Kekuatan terbesar kegiatan Pertikawan ini adalah karena kita bersama-sama di tempat ini dengan hati yang riang gembira dan dengan semangat kebersamaan dalam mengikuti seluruh kegiatan di Pertikawan ini mulai dari pembukaan hingga penutupan sehingga bertambah sahabat, teman, kawan dan saudara karena kita adalah satu dalam wadah gerakan pramuka, ungkap Rahmansyah pada pelaksanaan penyalaan api unggun. *** (ADE)