Uji Provenan Jati di Muna Sulawesi Tenggara
Bintarto Wahyu Wardani
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam kegiatan penanaman agar berhasil dengan baik adalah penggunaan benih yang berkualitas baik. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik maka perlu dilakukan kegiatan pemuliaan pohon. Dalam strategi pemuliaan pohon untuk mendapatkan benih unggul diperlukan tahap uji coba guna mendapatkan sumber benih yang unggul pada daerah pengembangannya melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah uji provenan.
Uji provenan dilakukan karena adanya variasi geografik di dalam pohon hutan yang sifatnya turun temurun. Uji provenan diperlukan karena adanya masalah yang timbul di dalam penanaman pohon, terutama untuk jenis eksot. Tujuan dari uji provenan adalah untuk mengetahui tren pertumbuhan pohon terhadap cuaca dan hubungannya dengan faktor-faktor lingkungan setempat dan juga untuk menyeleksi variasi genetik alamiah dan memiliki tipe pohon yang terbaik untuk penghutanan atau kegiatan pemuliaan lebih lanjut. Dengan uji provenan diharapkan dapat diketahui asal sumber benih, dimana sumber benih tersebut telah beradaptasi dengan baik terhadap daerah pengembangannya serta dalam waktu dekat dapat memberikan hasil yang menguntungkan.
Pada tahun 2004 telah dilakukan kegiatan pembangunan uji provenan yang berasal dari 7 lokasi seluas 1 ha. Pengamatan awal terhadap pertumbuhan tanaman uji provenan berumur 3 bulan dihasilkan persen hidup rata-rata adalah 77,52 % dengan persen hidup tertinggi dicapai oleh Tampo (90.67 %). Pertumbuhan tinggi tanaman belum menunjukkan perbedaan perbedaan yang nyata. Rata-rata tinggi tanaman 20,15 cm dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Ngliron (22,21 cm). Pertumbuhan diameter tanaman juga belum menunjukkan perbedaan perbedaan yang nyata. Rata-rata diameter tanaman 3.66 mm dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Tampo (3,98 mm).
B. Tujuan
- Mengetahui persen hidup tanaman masing-masing provenan.
- Mengetahui variasi pertumbuhan jati dari berbagai provenan.
- Mengetahui provenan terbaik yang cocok untuk dikembangkan di Muna, Sulawesi Tenggara.
- Mengetahui persen perkecambahan dan pertumbuhan semai masing-masing provenan.
C. Luaran
Paket informasi uji provenan jati umur 2 tahun, perbenihan masing-masing provenan dan pertanaman uji provenan.
II. Metodologi Penelitian
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RPH Tampo, UPTD Muna Utara I, Dinas Kehutanan Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara untuk kegiatan penanaman uji provenan dan pemeliharaan. Kegiatan pengamatan perbenihan dilaksanakan di Rumah kaca Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi di Makassar.
B. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan penelitian utama adalah tanaman uji provenan dan benih yang berasal dari tujuh provenan yaitu RPH Ngliron (Jawa Timur), KPH Padangan (Jawa Timur), dan lima Provenan dari Muna, Sulawesi Tenggara yaitu : RPH Tampo, Bonea, Raha, Matakidi dan Wakuru. Sedang bahan pembantu yang lain berupa pupuk organik, herbisida, insektisida dan bahan-bahan kimia. Alat Penelitian meliputi : Mistar, Kaliper, PH meter, peta tanaman,blangko pengamatan, alat tulis menulis, peralataan pertanian dan peralatan laboratorium
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap berblok (RCBD), yang terdiri atas enam blok dan tujuh provenan. Setiap provenan dalam satu blok terdiri atas 25 treeplot (pohon pengamatan) yang ditanam bujur sangkar, dengan jarak tanam 3 x 3 m.
D. Parameter yang diamati
Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman uji provenan umur 18 bulan. Variabel yang diamati meliputi: persen hidup, pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman uji provenan. Selain itu dilakukan pengamatan perbenihan meliputi ukuran, jumlah benih per kg dan kemurnian serta perkecambahan.
E. Analisis Data
Analisis data hasil pengamatan dirata-rata, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis varians dari rancangan acak lengkap berkelompok. Selanjutnya apabila terdapat perbedaan nyata akan dilakukan uji lanjutan jarak Duncan (DMRT)