• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Silvikultur Kayu Kuku (Pericopsis mooniana THW) serta Teknik Peningkatan Produksi Rebung Bambu Petung

Pelaksana Kegiatan: Suhartati, Merryana K Allo, Nursyamsi, Didin Alfaizin, Edy Kurniawan dan Abdul Qudus

ABSTRAK

Kegiatan penelitian terdapat tiga aspek. Aspek kesatu yaitu teknik pembibitan dan penanaman untuk mengetahui teknik pembibitan dengan menggunakan berbagai komposisi media dan mengetahui asal benih yang terbaik pada penanaman eksitu kayu kuku. Aspek kedua yaitu teknik kultur jaringan untuk mengetahui konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purin) dan NAA (Naftahalena Acetic Acid) yang terbaik dalam perbanyakan tunas kayu kuku (multiplikasi). Aspek ketiga yaitu peningkatan produksi rebung bambu petung (Dendrocalamus asper) untuk mengetahui teknik produksi rebung bambu petung melalui pemeliharaan tegakan bambu dengan teknik singling. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2016 dengan lokasi yang berbeda. Aspek kesatu dilakukan di Green House BPPLHK Makassar dan KHDTK Malili (wilayah KPHL Larona, Malili). Aspek kedua dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan BPPLHKM. Aspek ketiga dilakukan di KHDTK Mengkendek (wilayah KPH Saddang, Tana Toraja). Rancangan penelitian aspek kesatu untuk pembibitan menggunakan RAL dengan perlakuan 6 komposisi media dan penanaman menggunakan Rancangan Acak Berblok dengan tiga asal sumber benih dan tiga plot. Aspek kedua menggunakan RAL yang disusun secara faktorial dengan dua faktor dan Aspek Ketiga dengan satu faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit kayu kuku memiliki pertumbuhan yang terbaik dengan menggunakan media tanah bekas tambang dan campuran tanah, kompos dan pasir. Rerata nilai indeks mutu bibit kayu kuku yang diperoleh sebesar ≥ 0.50 pada umur empat bulan di persemaian. Sedangkan pada aspek kultur jaringan diketahui bahwa konsentrasi BAP 7 mg/l + 0,5 mg/l menghasilkan rata-rata 2.40 tunas dengan tinggi 3.04 cm. Aspek Ketiga diperoleh rerata pertumbuhan tunas muda bambu petung yang didapatkan sebesar 4,2 – 4,4 tunas muda per rumpun dengan perlakuan terbaik yaitu singling sebesar 75%.

Kata kunci: Bambu petung, kayu kuku, kultur jaringan, media tanam, pemupukan, penanaman eksitu, teknik singling.

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>