• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Semai Eboni

 

Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Semai Eboni (Diospyros celebica Bakh.)

Retno Prayudyaningsih

 

I.    PENDAHULUAN

 A.       Latar Belakang

Eboni merupakan salah satu jenis kayu endemik Sulawesi yang keberadaannya di hutan alam sudah sangat langka dan termasuk jenis yang dilindungi. Upaya penanaman eboni melalui reboisasi maupun pembentukan hutan tanaman perlu segera dilakukan agar eboni tidak punah. Untuk mendukung pembangunan hutan eboni maka teknik budidaya eboni harus dikuasai. Penelitian mengenai budidaya eboni sudah banyak dilakukan dan sebagian besar telah dikuasai. Namun pertumbuhan tanaman eboni yang lambat baik di persemaian maupun di lapangan merupakan masalah yang sampai saat ini belum terpecahkan sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai teknik peningkatan kualitas semai eboni terutama dengan memanfaatkan pupuk hayati sehingga dapat menyempurnakan teknik budidaya eboni.

 B.       Tujuan

Mengetahui komposisi media yang sesuai dengan jenis pupuk hayati yang dapat meningkatan produktivitas dan kualitas semai eboni

 C.       Luaran

Paket informasi peningkatan produktivitas dan kualitas semai eboni dengan menggunakan pupuk hayati.

 II.     METODOLOGI PENELITIAN

 A.       Lokasi Penelitian

Pengambilan anakan eboni di Sidrap, Mangkutana, Barru dan Malili.  Persemaian dilakukan di Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi di Makassar.

 B.       Alat dan Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah anakan alam eboni berdaun 2 (800 anakan), mycofer dari PAU IPB, EM4, Urea, basamit, serbuk arang, kompos dan pasir. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah kantong plastik ukuran 12 x 17 cm, ayakan berdiameter 3 mm, gelas ukur, mistar, kaliper, sungkup, oven listrik dan autoclave

 C.       Rancangan Penelitian

Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap denan percobaan Faktorial 3 x 4. Faktor pertama adalah jenis bahan campuran media semai dan factor kedua adalah perbandingan volume media semai. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tinggi, diameter, dan jumlah daun yang diukur setiap 1 bulan sekali dan pada akhir pengamatan dilakukan penghitungan indek kualitas semai Percobaan terdiri 3 kelompok yaitu : I. Pengaruh perlakuan jenis bahan pencampur media semai dan perbandingan volume media semai (v/v) terhadap semai eboni yang diberi pupuk hayati (mikofer dan EM4), II. Pengaruh perlakuan jenis bahan pencampur media semai dan perbandingan volume media semai (v/v) terhadap semai eboni yang diberi pupuk kimia (Urea), III. Pengaruh perlakuan jenis bahan pencampur media semai dan perbandingan volume media semai (v/v) terhadap semai eboni yang diberi pupuk hayati dan pupuk kimia (mikofer , EM4dan urea)

 Skematis rancangan percobaannya adalah sebagai berikut :

Perlakuan

Jumlah ulangan

Jenis pupuk yang diberikan

Jenis Bahan Pencampur media semai

Perbandingan voleme  (media semai : bahan pencampur)

Arang

9 : 1

5 masing-masing 4 bibit

I.  Mycofer 10 gram/tanaman dan EM4 3ml/l sebanyak 50 ml/tanaman

II. Urea 0,7 gram/tanaman

III.Pupuk hayati (Mycofer 10 gram/tanaman dan EM4 3ml/l sebanyak 50 ml/tanaman) dan pupuk kimia ( Urea 0,7 gram/tanamn

4 : 1

5 masing-masing 4 bibit

7 : 3

5 masing-masing 4 bibit

3 : 2

5 masing-masing 4 bibit

Kompos

9 : 1

5 masing-masing 4 bibit

4 : 1

5 masing-masing 4 bibit

7 : 3

5 masing-masing 4 bibit

3 : 2

5 masing-masing 4 bibit

Arang dan Kompos

9 : 1

5 masing-masing 4 bibit

4 : 1

5 masing-masing 4 bibit

7 : 3

5 masing-masing 4 bibit

3 : 2

5 masing-masing 4 bibit

   Media semai terdiri tanah : pasir = 3 : 1

 D.       Parameter yang diamati

Parameter yang diamati adalah persen hidup, pertumbuhan tinggi, diameter, jumlah dan dan indek kualitas semai. Pengukuran tinggi, diameter dan jumlah daun semai dilakukan setiap bulan sekali, sedang penghitungan indek kualitas semai dilakukan pada akhir pengamatan yaitu apabila salah satu kombinasi perlakukan menunjukkan pertumbuhan tinggi yang signifikan (minimal mencapai tinggi 20 cm).

<<<kembali

 

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>