• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Pengembangan Spesies Kayu Kuku (Pericopsis mooniana Thw.) Secara Eks-situ untuk Ketersediaan Bahan Baku Industri dan Kayu Pertukangan

Pelaksana Kegiatan: Suhartati, Nursyamsi, Didin Alfaizin, dan Edi Kurniawan

 

ABSTRAK

Berdasarkan redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature), kayu kuku termasuk dalam kategori spesies yang menghadapi resiko kepunahan tinggi di alam liar dalam jangka menengah (vulnerable tree species). Upaya mempertahankan keberadaan kayu kuku di alam sangat penting. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah pembangunan hutan tanaman secara eks-situ dengan pengelolaan yang intesif dan disertai dukungan ketersediaan IPTEK. Pengembangan eks-situ yaitu penanaman di luar dari sebaran tempat tumbuh atau habitatnya. Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan jenis kayu kuku secara eks-situ dengan terbangunnya demplot pengembangan tanaman kayu kuku secara eks-situ untuk penyediaan bahan baku industri dan kayu pertukangan. Kegiatan pengembangan berlokasi di areal KHDTK Malili, bagian dari kawasan KPHL Larona Malili, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2017. Desain pengembangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri atas 4 asal sumber benih yaitu; Asal CA. Lamedae, Asal Petudua, Asal Malili, dan Asal Banjarbaru, masing-masing blok asal benih terdiri atas 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi, diamater batang, persentase hidup, hama dan penyakit. Data-data yang telah terkumpul direkapitulasi dan ditabulasi, kemudian diuji keragamannya dan apabila ada pengaruh, maka pengujian dilanjutkan dengan Uji Tukey. Pengembangan kayu kuku secara eks-situ yang dilakukan telah terbangun dengan luasan ±1,5 ha. Performansi untuk pertumbuhan tinggi dan diameter oleh empat asal benih pada umur enam bulan menunjukkan respon yang berbeda yang mana untuk pertambahan tinggi yang terbaik yaitu asal Lamedae dengan rerata tinggi 163,07 cm, sedangkan pertumbuhan diameter yang terbaik yaitu asal Malili dengan rerata diameter 20,57 mm.

Kata kunci:  Adaptasi, pengembangan eks-situ, demplot, pertumbuhan.

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>