• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Model Restorasi dan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan

Pelaksana Kegiatan: Heru Setiawan, Halidah, Rini Purwanti, Mursidin, Arman, Hermawan, Hamdan Hasbullah

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian genangan terhadap pertumbuhan mangrove, struktur dan komposisi jenis mangrove di Pulau Tanakeke, sifat fisik dan kimia air dan substrat pada ekoistem mangrove di Pulau Tanakeke, nilai ekonomi hutan mangrove di Pulau Tanakeke dan kontribusi hutan mangrove terhadap pendapatan masyarakat di Pulau Tanakeke.Penelitian dilakukan dengan metode uji tanaman dalam bentuk demplot penelitian, analisis vegetasi dengan pembuatan plot pengamatan, wawancara, kuesioner dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan Persen hidup jenis Bruguiera gymnorrhiza pada tinggi genangan 0-25 cm; 25-50 cm dan >50 cm berturut sebesar 17%; 41% dan 19,67%, sedangkan Ceriops tagal pada tinggi genangan 0-25 cm ; 25-50 cm dan >50 cm berturut turut sebesar 26,33%; 6,33% dan 0%. Tekstur tanah pada ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke adalah lempung berpasir dengan tingkat keasaman (pH) berkisar netral sampai dengan agak alkalis. Kualitas perairan di bawah tegakan mangrove di Pulau Tanakeke masih berada dibawah ambang batas baku mutu untuk biota air. Komposisi jenis penyusun hutan mangrove di Pulau Tanakeke terdiri atas 11 jenis, yang didominasi oleh Rhizophora stilosa dengan nilai INP tertinggi pada semua tingkatan pertumbuhan. Struktur tegakan hutan mangrove di Pulau Tanakeke secara umum berbentuk huruf ā€œJā€ terbalik yang artinya struktur tegakan hutan tergolong normal karena regenerasi tanaman masih berjalan baik. Tingkat kerapatan untuk fase pertumbuhan pohon adalah 706 ind/ha, belta 4.824 ind/ha dan semai 23.382 ind/ha. Nilai ekonomi hutan mangrove di Pulau Tanakeke sebesar Rp Rp. 288.228.271/ha/tahun. Kontribusi hutan mangrove bagi pendapatan masyarakat dengan jenis mata pencaharian petani rumput laut sebesar 32,9%.

Kata Kunci: Mangrove, tingkat genangan, komposisi, struktur, nilai ekonomi

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>