• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Model Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dalam Mendukung Kehidupan Masyarakat

Pelaksana Kegiatan: Heru Setiawan, Halidah, Rini Purwanti, Mursidin, Arman Hermawan

RINGKASAN

Ekosistem pesisir memiliki peranan yang sangat penting dalam menopang kehidupan masyarakat khususnya dalam bidang ekologi dan ekonomi. Seiring dengan semakin bertambahnya masyarakat yang bemukim di kawasan pesisir, maka kebutuhan hidup juga semakin meningkat yang mengakibatkan tekanan terhadap ekosistem pesisir juga semakin tinggi. Hal tersebut menjadikan banyaknya ekosistem pesisir yang mengalami degradasi. Untuk menjaga agar peran ekosistem pesisir dalam mendukung kehidupan masyarakat dapat lestari dan berkesinambungan diperlukan studi mengenai “Model Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dalam Mendukung Kehidupan Masyarakat”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan infomasi kajian model bentuk-bentuk rehabilitasi ekosistem pesisir dalam mendukung kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pengukuran langsung, penyebaran kuesioner dan wawancara (depth interview). Hasil penelitian menunjukkan model rehabilitasi mangrove di Kecamatan Sinjai Timur terdiri atas dua bentuk, yaitu rehabilitasi mangrove yang dilakukan secara swadaya murni dan model rehabilitasi mangrove yang dilakukan kelompok masyarakat dengan bantuan pemerintah. Keberhasilan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Sinjai yang dibangun dan berkembang dari partisipasi masyarakat secara swadaya merupakan salah satu contoh success story masyarakat lokal dalam melindungi dan mengelola sumberdaya mangrove sacara berkelanjutan. Pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Sinjai melibatkan sedikitnya 9 stakeholder yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberadaan hutan mangrove bukan hanya sebagai pelindung dari ancaman angin, abrasi dan banjir ROB, namun juga sebagai sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat yang berada di pesisir. Model rehabilitasi mangrove yang dilakukan secara swadaya memiliki struktur vegetasi yang lengkap, tetapi dari dari sisi jenisnya lebih didominasi satu jenis, yaitu Rhizophora mucronata. Secara umum, tingkat keragaman vegetasi berada pada kategori rendah. Kondisi substrat didominasi oleh lempung berpasir dan kualitas perairan termasuk dalam kategori sedang. Tingkat keragaman plankton dan makrozoobenthos berada dalam kategori sedang, sedangkan kelimpahan bakteri coliform berada di atas baku mutu

Kata kunci : Model rehabilitasi, sosial kelembagaan, ekologi, mangrove, Kabupaten Sinjai

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>