Pelaksana Kegiatan: Nurhaedah M., Heri Suryanto, Nur Hayati, Andriani Prasetya, Zainuddin, Abdul Qudus, Arman Hermawan, dan Andarias
ABSTRAK
Persuteraan alam di Sulawesi Selatan masih mengalami kendala teknis dan non teknis. Pada aspek pertanaman rendahnya produktivitas dapat diatasi salah satunya dengan pembentukan varietas baru yang memiliki keunggulan dalam hal produksi daun dan tahan kekeringan sebagai pendamping tanaman murbei yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan untuk aspek sosial ekonomi diperlukan data tentang dimensi sosial persuteraan alam sebagai dasar dalam menyusun model pengelolaan persuteraan alam dan sebagai informasi dasar dalam mencari solusi permasalahan yang ada. Tujuan penelitian adalah mendapatkan lokasi dan materi pertanaman serta data dan informasi terkait dimensi sosial persuteraan alam. Metode penelitian di pertanaman menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 varietas murbei dengan 10 ulangan. Variabel yang diamati meliputi panjang tunas dan jumlah daun Sedangkan untuk analisis dimensi sosial digunakan metode survei, wawancara dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tunas terbaik adalah varietas KI 34 dan tendah adalah M.multicaulis, sedangkan jumlah daun terbanyak diperoleh dari murbei jenis M. nigra dan terendah M. multicaulis. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan usaha budidaya murbei dan ulat sutera masih menjadi mata pencaharian utama sebagian masyarakat, yang didominasi usia produktif, dengan dominasi luas lahan berkisar 0,15-1 ha. Permasalahan utama yang dikemukakan masyarakat adalah kualitas bibit ulat sutera yang tidak stabil dan SDM pelaku teknis yang rendah, namun terbuka peluang pengembangan dengan harga kokon dan benang yang membaik dan adanya kerjasama antara kelompok tani dan industri. Untuk mempertahankan kondisi tersebut perlu campur tangan pemerintah dalam hal stabilisasi harga dan peningkatan mutu bibit dan SDM.
Kata Kunci: Tanaman murbei, ulat sutera, sosial ekonomi.
ABSTRACT
Natural silk in South Sulawesi are still experiencing technical problems and non-technical. In the aspect of low crop productivity can be addressed either by the formation of new varieties which have advantages in terms of production and drought-resistant leaves as a companion plant mulberry preexisting. As for the socio-economic aspects of the necessary data about the social dimension of natural silk as a basis in developing natural silk management model and as the basis of information in finding solutions to existing problems. The research objective is to get the location and planting material as well as data and information related to the social dimension of natural silk. The research method in planting using completely randomized design consisting of six varieties of mulberry with 10 replications. Variables observed were long shoots and leaves As for the social dimension analysis method is used surveys, interviews and focus group discussions. The results showed that the best shoot growth are the varieties KI 34 and tendah is M.multicaulis, while the highest number was obtained from mulberry leaves of M. nigra and M. multicaulis lows. Socio economic conditions indicate the cultivation of mulberry and silkworm is still the main livelihood of the majority community, which dominated the productive age, with a predominance of land ranges from 0.15 to 1 ha. The main problem is the quality of the people who raised silkworms seed unstable and low technical perpetrators of human resources, but there are opportunities with the development of the price of cocoons and threads are improved and the cooperation between the farmer and industry groups. To maintain these conditions need government intervention in terms of price stability and improving the quality of seeds and human resources.
Keywords: Plant mulberry, silkworm, social and economic