• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Model Pengelolaan Jasa Lingkungan Wisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Daya Tarik Kupu-Kupu bagi Wisatawan)

Pelaksana Kegiatan: Indra A.S.L.P.Putri, Mursidin, M. Saad, Supardi

 

ABSTRAK

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) kaya akan beragam kupu-kupu. Kupu-kupu juga merupakan serangga yang menempati posisi penting bagi TN Babul karena menjadi representasi ikonik bagi keberadaan TN Babul. Namun belum terdapat data ilmiah menyangkut bagaimana daya tarik kupu-kupu bagi wisatawan, termasuk apakah kupu-kupu mampu menjadi faktor pendorong kedatangan wisatawan di obyek wisata TN Babul. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai daya tarik kupu-kupu bagi wisatawan TN Babul. Untuk mengetahui daya tarik kupu-kupu bagi wisatawan yang berkunjung ke TN Babul, dilakukan pengumpulan data mengenai jumlah dan jenis kupu-kupu, yang dilakukan berbarengan dengan wawancara terhadap wisatawan. Pengumpulan data jumlah dan jenis kupu-kupu dilakukan dengan menggunakan metode pollard walk transect, sedangkan pengumpulan data daya tarik bagi wisatawan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa jika pengamatan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang di Obyek Wisata Bantimurung, maka akan dijumpai kupu-kupu dalam jumlah spesies yang tergolong cukup banyak, namun tingkat perjumpaan dengan kupu-kupu tergolong rendah karena pada setiap pengamatan hanya dijumpai sedikit spesies kupu-kupu. Selain itu, terdapat perbedaan motivasi berkunjung dari wisatawan di OWA Bantimurung dan Sanctuary kupu-kupu. Pada OWA Bantimurung, keinginan untuk melihat kupu-kupu bukan menjadi pendorong utama wisatawan untuk berwisata di tempat tersebut, sedangkan di Sanctuary kupu-kupu, keinginan untuk melihat kupu-kupu menjadi faktor pendorong utama bagi wisatawan yang dating ke tempat tersebut. Sayangnya hingga saat ini Sanctuary kupu-kupu hanya menjadi rumah bagi spesies kupu-kupu dalam jumlah yang terbatas.

Kata kunci: Daya tarik kupu-kupu, wisata, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>