• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Konservasi Keanekaragaman Hayati Model Pengelolaan Jasa Lingkungan Air, Keanekaragaman Hayati Satwa Liar dan Wisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Pelaksana Kegiatan: Indra A.S.L.P.Putri, Nur Hayati, Bayu Wisnu Broto, Abdul Kadir Wakka, Zaenuddin, Mursidin, M. Saad, Fajri Ansari, dan Supardi

 

ABSTRAK

Sebagai rangkaian kegiatan penelitian model pengelolaan jasling air, keanekaragaman hayati dan wisata di TN Babul, maka pada tahun 2015 telah dilakukan penelitian mengenai analisis stakeholder yang terlibat dalam pemanfaatan jasling air, karakteristik sarang dan perilaku bersarang Tarsius fuscus, serta daya dukung wisata berkemah di TN Babul. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Hasil penelitian jasling kehati memperlihatkan bahwa sarang Tarsius fuscus di Pattunuang umumnya berada di ceruk tebing karst, dan saat beristirahat di sarang, Tarsius fuscus masih melakukan berbagai aktivitas lain selain tidur. Hasil penelitian jasling wisata memperlihatkan daya dukung fisik pada kawasan Pattunuang adalah 237 orang per hektar per hari, sedangkan daya dukung ekologis kawasan wisata ini sebesar 107 orang per hektar per hari dan daya dukung psikologis sebesar 113 orang per hektar per hari.

Kata kunci: Jasa lingkungan, air, Tarsius, daya dukung wisata

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>