• Home
  • Tentang Balai
    • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian
Log In
Header Image

  • Home
  • Tentang Balai
    • Struktur Organisasi
    • Sumber Daya Manusia
    • Sarana dan Prasarana
      • KHDTK
        • KHDTK Borisallo
        • KHDTK Malili
        • KHDTK Mengkendek
      • Laboratorium Lingkungan
  • Program
    • Arboretum Sahabat Anak (ASA)
    • Zero Waste Community
    • Sinergi KHDTK
  • Instand BPSILHK Makassar
    • NSPK
    • Kegiatan BPSI
      • Seksi Pemantauan
      • Seksi Pengujian

Integrasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Model Peningkatan Ketersediaan Air Baku Berbasis Kelompok Pemukiman pada Daerah Imbuhan Air Tanah DAS Prioritas Jeneberang

Pelaksana Kegiatan: M.Kudeng Sallata, Hunggul YSH Nugroho, Ade Suryaman, Muh. Saad

 

ABSTRAK

Rendahnya persentase air hujan yang terisimpan pada musim hujan utamanya di daerah imbuhan air baku DAS akan mengganggu keseimbangan hidrologi khususnya komponen-komponen penyusun siklus air dalam suatu DAS. Diperlukan terobosan dalam mengembangkan program konservasi lahan dan sumberdaya air secara menyeluruh terkait dengan program-program pemerintah terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam pengembangan ini dikembangkan metode fisik-mekanik yaitu sumur resapan dan bentuk metode fisik lainnya seperti teras gulud, mengatur saluran air, untuk mengurangi atau memanen aliran permukaan (runoff) meningkatkan kemampuan tanah meresapkan air (Soil infiltration capacity) dan diharapkan menambah ketersediaan air tanah pada daerah imbuhan air DAS. Kegiatan tersebut merupakan pengembangan dari hasil penelitian tim peneliti Balai Litbang LHK Makassar tahun 2015 dan 2016 tentang model pengelolaan Sumber daya air (SDA) mandiri berbasis desa” (model PAM-BD). Tujuan pengembangan ini adalah meningkatkan resapan air untuk ketersediaan air baku melalui pembangunan sumur resapan air berbasis kelompok pemukiman dan melakukan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah partisipatif di daerah imbuhan air tanah DAS Perioritas Jeneberang. Luarannya adalah terbangunnya 2(dua) buah sumur resapan air di daerah pemukiman dan terwujudnya peningkatan tutupan hutan dan lahan secara partisipatif dan optimalnya manfaat sumber daya air terhadap masyarakat desa, di daerah imbuhan air tanah pada DAS prioritas jeneberang. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa dengan terbangunnya dua buah sumur resapan dengan kapasitas masing-masing 8 meter kubik   dapat meresapkan air atau menambah air tanah sebanyak 201,92 meter kubik dari 35 kejadian hujan dengan tinggi 1583 mm.

 Kata kunci: Sumur resapan, aliran permukaan, air tanah.

<center><a href='http://makassar.bsilhk.menlhk.go.id/'>Copyright (c) 2017 BPSILHK Makassar </a></center>